jpnn.com, JOGJA - Kemenpora dan PSSI menyambut positif hadirnya Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (BLiSPI).
BLiSPI merupakan badan penggerak, operator, dan pelaksana untuk kegiatan pembinaan usia dini, usia muda, dan pelajar.
BACA JUGA: Gala Desa di Lombok Barat Sebagai Ajang Memotivasi Masyarakat untuk Berolahraga
Asdep Bina Sentra dan SKO Kemenpora Teguh Raharjo mengatakan, pihaknya mengapresiasi peran dan kontribusi dalam membantu pembinaan sepak bola usia dini dan muda.
Teguh menghadiri langsung pelantikan pengurus Badan Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia (BLiSPI) Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta masa bakti 2017-2021 di Gedung Dispora Yogyakarta, Sabtu (8/7).
BACA JUGA: Panitia Yakin Gowes Pesona Nusantara Membeludak Hari Ini
Prosesi pengukuhan yang dilakukan langsung oleh Ketua Umum BLiSPI Pusat Subagja Suihan.
Acara itu dihadiri anggota Komite Eksekutif PSSI Bidang Pengembangan Usia Muda Hidayat, Kepala Balai Pemuda dan Olahraga Disdikpora Yogyakarta Edi Wahyudi, perwakilan Asosisasi Provinsi PSSI Jogjakarta, Askab PSSI Bantul, dan sejumlah pembina sekolah sepak bola (SSB) dari beberapa kabupaten/kota yang ada di Jogjakarta.
BACA JUGA: Bergetar dan Merinding saat Ritual Penyerahan Tanah-Air Keramat
Pengukuhan ditandai dengan penyerahan pataka BLiSPI oleh Subagja kepada Ketua Umum BLiSPI Jogjakarta Sigit Sapto Raharjo, Wakil Ketua I Sarjaka, dan 20 pengurus lainnya.
Bersamaan dengan pengukuhan dilakukan juga peluncuran Liga Sepak Bola Pelajar Piala Menpora Tingkat Nasional 2017 yang akan digelar di Magelang pada 5-9 September mendatang.
Event ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada 9 September 2017.
"BLiSPI bukan gangguan. Kehadirannya sangat membantu Kemenpora dan PSSI. Bahkan tanpa kami sadari apa yang dikerjakan oleh BliSPI sebagai penyelenggara Liga Pelajar Piala Menpora telah membantu proses percepatan pembangunan sepak bola nasional sebagaimana yang dicabangkan Presiden Joko Widodo," kata Teguh.
Apresiasi senada disampaikan Hidayat. Dia mengakui, dalam menggerakkan pembinaan sepak bola usia dini dan usia muda, PSSI membutuhkan dukungan dari lembaga maupun organisasi lain.
"Kami tidak pernah menghalangi jika ada lembaga atau organisasi yang ingin menyelenggarakan kegiatan sepak bola. Namun, untuk kebaikan kita semua, saya mohon kalau ingin menyelenggarakan kegiatan informasikan kepada PSSI," kata Hidayat.
"Jadi, siapa saja yang ingin menyelenggarakan kegiatan sepak bola silakan. Justru kami sangat senang dan terbantu. Namun, sebaiknya dikoordinasikan dengan kami karena PSSI yang punya aturan mainnya," imbuhnya.
Sementara itu, Subagja mengatakan, latar belakang berdirinya BLiSPI adalah untuk memaksimalkan pembinaan usia dini dan usia muda.
Selain itu, juga mencetak pemain-pemain berkualitas yang kelak diharapkan dapat mengukir prestasi yang membanggakan bangsa Indonesia di pentas sepak bola internasional.
"BliSPI sebenarnya sudah berdiri sejak lama. Namun, diperkenalkan kepada masyarakat secara legalitas baru pada 2015," ujar Subagja.
Dia menambahkan, kehadiran BliSPI adalah untuk membantu Kemenpora dan PSSI dalam rangka mengoptimalkan pembinaan sepak bola usia dini dan muda.
"BliSPIhanya memfasilitasi. Kami bantu para pemain yang kebetulan orang tuanya kurang mampu. Kami carikan sponsor. Jadi, saya mohon dukungan dari para pengurus BliSPI Jogjakarta agar program-program pembinaan yang kami laksanakan dapat berjalan dengan baik," ujar Subagja. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peserta Membeludak, Gowes Pesona Nusantara Start Sampai Dua Kali
Redaktur & Reporter : Ragil