jpnn.com, LOMBOK BARAT - Penyelenggaraan Gowes Pesona Nusantara dari titik terluar di Indonesia semakin merata ke beberapa kota.
Setelah Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, ajang Gowes pada Minggu (9/7) pagi nanti digelar di Kota Mataram.
BACA JUGA: Bergetar dan Merinding saat Ritual Penyerahan Tanah-Air Keramat
Kepala Bidang Pembinaan Olahraga Massal dan Kesehatan Olahraga Kemenpora, I Nyoman Winata, yang menghadiri rapat persiapan mengkonfirmasi 4000 peserta telah mendaftar.
Start GPN 2017 di Mataram akan dimulai di kantor Wali. Setelah melewati rute belasan kilometer, para peserta akan melaju ke jalan utama yang memutar sampai kembali lagi finis di tempat yang sama dengan start.
BACA JUGA: Peserta Membeludak, Gowes Pesona Nusantara Start Sampai Dua Kali
Bukan sekadar mengayuh sepeda, akan ada prosesi pengambilan tanah-air di kampung lama, Ampenan.
Tanah-air itu akan disatukan dengan tanah-tanah yang lain di 90 kota yang dipilih sebagai venue Gowes Nusantata.
BACA JUGA: 3.500 Peserta Bakal Ramaikan Gowes Pesona Nusantara Lombok Barat
Nanti acara dihadiri tokoh masyarakat, agama, Kepala Bidang Pembinaan Olahraga Massal dan Kesehatan Olahraga Kemenpora, I Nyoman Winata, dan juga pejabat Kemenpora lainnya.
Nyoman yakin jumlah peserta gowes akan melimpah karena simpatisan yang ingin ambil bagian juga cukup banyak jumlahnya.
"Saya yakin akan membeludak kembali seperti sebelumnya di Lombok Barat, bahkan lebih karena ini kota lama dan ibu kota NTB," katanya, Sabtu (8/7) malam.
Sementara itu, Amran F Amin, Ketua Panitia menyebutkan ada 13,1 Km etape yang akan dilalui. Mulai dari start di kantor Wali Kota, lanjut ke Simpang Cakra, melalui Islamic Center dan finis di taman Sangkareang.
"Kami senang dengan even ini. Secara pengelolaan sudah siap persiapan. Tinggal start kami," terangnya.
Menurutnya, dalam prosesi pengambilan tanah air nanti akan dilakukan secara ritual yang menjadi adat istiadat Mataram
"Kami ambil tanah dan air dari Kota Tua Ampenan," tandasnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Start Sakral Gowes Nusantara di Pekanbaru
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad