jpnn.com, ACEH - Kemenpora resmi menggandeng Generasi Muda Desa Nusantara (Gema Desantara) untuk membangun Kader Pemuda Pelopor Pertanian Organik (Alami).
Menggandeng usia produktif dinilai akan memberikan kontribusi yang lebih panjang untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.
BACA JUGA: Selangkah Lagi, Hari Bersepeda Nasional Punya Payung Hukum
Program Kepoloporan Pemuda Bidang Pertanian Organik sendiri memiliki fokus untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia pertanian unggul yang dapat menjadi penggerak Pertanian Organik (Pertanian Alami).
Itu karena mereka akan dilatih memproduksi Nutrisi pengganti pupuk, pola tanam dan pemeliharaan tanaman sampai panen.
BACA JUGA: Kemenpora Resmi Membubarkan Satlak Prima
Tak hanya itu, para pemuda didorong untuk menunjukkan kemampuan mengorganisasi tani menjadi komunitas yang mandiri, memiliki hasil produksi tani yang baik serta berdaya saing.
Ketua Umum Gema Desantara, Jaelani menyebutkan bahwa 20-30 tahun ke depan, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yakni pemuda dengan usia antara 20 -40 tahun yang mencapai 24,3%.
BACA JUGA: Menpora Minta PSSI Investigasi Kematian Suporter
"Indonesia harus bersyukur dan memanfaatkannya. Perubahan itu bisa terjadi di tangan pemuda dan Program Kepeloporan Pemuda Bidang Pertanian Organik atau pertanian alami," ucapnya.
Jaelani menambahkan, prinsip utama dari pertanian alami adalah memahami bahwa negeri ini dibangun dari kearifan di berbagai aspek, termasuk pertanian. Banyak tradisi pertanian, lanjut dia, telah ditinggalkan oleh para petani di Indonesia, sehingga tidak lagi mempertimbangkan aspek lingkungan termasuk aspek kearifan lokal.
"Sistem ini menggunakan bahan alami dalam membuat Nutrisi dan Mikroba sebagai pupuk tanaman, juga mendorong budaya gotong royong dalam pelaksanaannya," terang dia.
Program Kemenpora ini nantinya diharapkan mampu melahirkan 1.000 kader pelopor pertanian organik (pertanian alami) di seluruh Indonesia. Untuk persebaran program ini sendiri pada edisi 2017 berada di delapan provinsi.
"Daerahnya meliputi Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Kemenpora berharap program ini dapat menjawab persoalan masyarakat tani yang ada di lokus-lokus berbasis pertanian," tandasnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Kidul Lebih Maksimalkan Bola Voli di Gala Desa
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad