jpnn.com, SEMARANG - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui deputi pengembangan pemuda menggelar acara sosialisasi Kabupaten/Kota Layak Pemuda 2019 di MG Suites Hotel, Semarang, Senin (22/7).
Dalam sambutannya, Deputi pengembangan pemuda Dr. Asrorun Ni'am Sholeh, MA menyampaikan aspek pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan pada pemuda menjadi ancaman serius jika negara tidak hadir mengawalnya. Apalagi sebentar lagi Indonesia akan menerima bonus demografi.
BACA JUGA: Otavio Dutra Beber Alasan Pilih jadi WNI
BACA JUGA: Kembangkan Industri Pangan Lokal, Kementan Gandeng Empat Instansi Ini
Sebagai pemerintah lanjut Asrorun, sudah sepatutnya melindungi generasi muda dari ancaman Terorisme, radikalisme, serta zat adiktif yang dapat merusak generasi muda, sekalipun kebijakan tersebut tidak populis.
BACA JUGA: Menpora Puas Atas Progres Pembangunan Venue PON 2020 di Timika
Kepada perwakilan dari 14 provinsi dan 3 kabupaten/kota yang hadir dalam acara tersebut, Asrorun menegaskan
bahwasannya ada lima indikasi kabupaten/kota tersebut bisa dikatakan layak pemuda.
Indikasi tersebut meliputi regulasi yang menangani kepemudaan, alokasi anggaran untuk menunjang program kepemudaan, partisipasi anak muda dalam aparatur sipil didaerahnya, penyediaan sarana dan prasarana bagi pemuda, dan yang terakhir pendekatan partisipasi pemuda serta indeks pemudanya.
BACA JUGA: Menpora dan Bupati Merauke Lepas Tim Jelajah Sepada Nusantara 2019
BACA JUGA: Sponsor Utama Liga 1 Fasilitasi Penjualan Merchandise Klub
Deputi yang akrab dipanggil Mas Ni'am ini menjelaskan bahwa acara ini sudah berjalan tiga tahun.
"Sejauh ini kekurangan-kekurangan yang ada diperbaiki. Agar lebih mantap Kemenpora menjalin kerjasama dengan kemendagri agar kabupaten kota mengambil peran untuk hadir dan ikut serta dalam agenda ini," tuturnya.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora Disambut Tarian Gatsi di Mopah Merauke
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad