Kemenpora Terima Balasan Surat dari FIFA, Beginilah Intinya

Sabtu, 15 Oktober 2016 – 14:15 WIB
Gatot S Dewa Broto. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengapresiasi surat terkait kongres PSSI yang dikirimkan FIFA pada Sabtu (15/10) dinihari.

Surat FIFA bernomor SG/1ni tersebut ditandatangai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Fatma Samoura dan dengan tegas menyebut tak boleh lagi ada penundaan kongres.

BACA JUGA: Rossi Sabet Pole Position MotoGP Jepang dengan Dramatis

"I‎ni adalah surat jawaban FIFA yang tercepat yang pernah diterima oleh Kemenpora dibandingkan sebelumnya, dan dengan konten yang sangat kooperatif dan kondusif bagi Kemenpora," kata Deputi IV Gatot S Dewa Broto, yang namanya disebut dalam surat tersebut.

Sebelum surat itu masuk ke email Deputi IV, Kemenpora sempat bertanya perihal kondisi persepakbolaan Indonesia yang akan berkongres. Gatot juga menjelaskan hasil pertemuan dengan PSSI, sekaligus mempertanyakan apakah hasil pertemuan itu sudah di-share‎ oleh PSSI ke FIFA.

BACA JUGA: Oky Agustina Bahagia Suaminya Cetak Gol Penentu Kemenangan Persija

Kemenpora, menurut Gatot mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang telah dan akan diambil oleh FIFA meskipun akhirnya kongres berubah tanggal ke 10 November.

Kemenpora juga mendapatkan jawaban, bahwa tindakan pemerintah yang meminta untuk tak berkongres di Makassar, bukanlah bentuk intervensi.

BACA JUGA: Marquez Kuasai FP 3 dan 4 MotoGP Jepang

"Sejak menerbitkan rekomendasi Kongres PSSI yang menunjuk Yogyakarta untuk kongres, Kemenpora merasa yakin itu bukan bentuk intervensi pemerintah. Itu hanya sebagai tanggung-jawab pemerintah agar PSSI bersama-sama pemerintah menata kembali PSSI dari kota dimana PSSI pernah lahir," tegas Gatot.

Keyakinan ini terbukti pada saat surat FIFA yang baru diterima Kemenpora, karena FIFA tidak menegur pemerintah. 

Pemunduran Kongres untuk tiga pekan ke depan, lanjut Gatot juga menjelaskan bahwa tak perlu waktu sampai delapan pekan untuk melakukan persiapan Kongres. Sebelumnya, PSSI sempat beralasan, bahwa ada proses yang dibutuhkan sampai delapan pekan, apabila venue kongres baru atau dipindah ‎dari rencana awal.

"Harus diingat bahwa tanggal 10 November 2016 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia: Hari Pahlawan. Sehingga tidak perlu diundur delapan minggu berikutnya sebagaimana disebutkan oleh PSSI dalam Statuta  PSSI," tandasnya. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Laga Kandang Persija Rasa Tandang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler