jpnn.com, SUBANG - Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos Asep Sasa Purnama mengatakan, penanggulangan kemiskinan yang komprehensif memerlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, mulai pusat hingga daerah.
Menurutnya upaya penanganan kemiskinan perlu dilaksanakan secara sinergi multidimensi secara profesional.
BACA JUGA: Kemensos Targetkan Rekam Data Kependudukan 2.500 Warga KAT Tahun Ini
“Adanya sinergi bersama penanganan kemiskinan ekstrim dapat sesuai dengan yang diharapkan,” kata Asep dikutip dalam laman Kemensos, Selasa (22/6).
Harapannya, lanjut Asep, ada pengembangan kewirausahaan di bidang pertanian, peternakan, kehutanan dan kelautan bagi para KPM.
BACA JUGA: Kemensos Tingkatkan Kemampuan Penanggulangan Bencana dan Pertolongan di Air
"Hal itu guna meningkatkan potensi diri serta upaya penanganan kemiskinan sinergi dengan lintas kementerian dan lembaga," lanjutnya.
Dalam kunjungannya ke Desa Tanjungwangi Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Dirjen PFM bertemu sejumlah tokoh masyarakat setempat.
BACA JUGA: Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia
Sejumlah tokoh masyarakat menyampaikan sejumlah gagasan dan potensi yang dapat digunakan untuk mengentaskan kemiskinan seperti pengembangan bidang pertanian dan peternakan.
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Partai Gerindra Jefry Romdony mengungkapkan, kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perbankan dan pelaku usaha menyebabkan jumlah penerima warga miskin makin menurun di Kabupaten Subang.
“Subang makin baik kondisinya karena jumlah penerima bantuan makin lama makin menurun, indikator masyarakat Subang sudah makin baik kondisi perekonomiannya”, ujar Jefry saat melakukan Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Rapat Bupati Subang.
Untuk di Kabupaten Subang, pada bulan Juni 2021, jumlah KPM Program Sembako sebanyak 62.453 KPM. Dan jumlah KPM untuk Bantuan Sosial Tunai pada bulan April 2021 sebanyak 165.803 KPM. (zil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh