Kemensos dan Kemdikbudristek Berkolaborasi, Luncurkan Program Pejuang Muda

Sabtu, 18 September 2021 – 10:57 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim meluncurkan Program Pejuang Muda secara virtual pada Jumat (17/9). Foto: Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini meluncurkan Program Pejuang Muda secara virtual pada Jumat (17/9).

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) sebagai bagian dari upaya percepatan pengentasan masalah sosial di Indonesia.

BACA JUGA: Kemensos Rekrut 1.265 Relawan untuk Tangani Masalah Sosial

"Program ini nantinya memiliki fokus social entrepreneurship (kewirausahaan sosial)," kata Mensos Risma.

Melalui program ini, kata Mensos Risma, mahasiswa diberikan kesempatan mencari pengalaman di lapangan secara langsung ke daerah prioritas, yaitu daerah pascabencana, daerah kantong-kantong kemiskinan, daerah Komunitas Adat Terpencil (KAT) di seluruh nusantara.

BACA JUGA: Strategi Kemensos Melindungi Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19

Mensos Risma memaparkan, Program Pejuang Muda adalah laboratorium sosial bagi para mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya ke masyarakat.

Melalui program setara 20 Satuan Kredit Semester (SKS) ini, mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan pemerintah daerah, pemuka masayarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah.

BACA JUGA: Kemensos Salurkan 428 Alat Bantu Penyandang Disabilitas di Jabar

Dalam program ini, mahasiswa berperan sebagai agen perubahan sosial melalui kegiatan pemetaan masalah, identifikasi alternatif solusi, formulasi solusi terbaik, perencanaan sumber daya dan capaian, pengerahan peran serta elemen masyarakat, implementasi dan pelaporan serta pengukuran dampak.

"Mahasiswa juga bisa mengikuti kategori program sesuai jurusan atau isu yang menarik baginya, seperti isu pengembangan program bantuan sosial, pemberdayaan fakir miskin dan lansia, pola hidup sehat dan kesehatan lingkungan, dan fasilitas untuk kepentingan umum," kata Mensos Risma.

Aktivitas gabungan dapat dilakukan secara offline maupun online.

Aktivitas offline yakni mahasiswa turun langsung ke lapangan dengan terlibat aktif dalam yayasan, panti atau balai sosial di daerah, sedangkan aktivitas online dilakukan mahasiswa agar lebih inklusif sehingga menjadi jembatan bagi daerah dan publik luas yang tergerak membantu.

Mantan Wali Kota Surabaya itu menyampaikan, program ini terbuka untuk mahasiswa minimal semester 5 pada semua program studi program sarjana (S1) dan minimal IPK 2,75.

"Kami siapkan untuk 514 kabupaten/kota, yang jelas para mahasiswa akan diberikan dana untuk transportasi dan operasional serta experience kalau ingin membuat proyek dan biaya untuk pertemuan. Kami akan fasilitasi untuk itu," ucap Mensos Risma.

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, sejak diluncurkan tahun lalu, Program Kampus Merdeka menjadi jawaban kebuntuan pendidikan tinggi yang selama ini pembelajaran hanya dalam kelas, yaitu dengan memberikan kesempatan mahasiswa belajar di luar kampus untuk mengasah kemampuan mereka bersosialisasi dan berkontribusi nyata.

"Saya senang Bu Risma membawa datang ke sini untuk mengusulkan program. Menurut saya akan laku berat bagi mahasiswa karena seluruh pemecahan permasalahannya itu ada pada proyek Kemensos ini," kata Menteri Nadiem.

Keterlibatan mahasiswa di program ini, mulai dari identifikasi masalah melihat isu lokal di daerah tersebut, selanjutnya merekomendasikan suatu rencana, dan implementasikan rencana itu.

"Ini bukan bantuan sosial, ini adalah program social empowerment dan social entrepreneurship yang khusus membangun (masyarakat) lokalitas tersebut. Jadi kreativitas, daya kolaborasi, semua profil pelajar Pancasila yang menjadi tujuan Merdeka Belajar itu lengkap dalam program ini. Saya 100 persen mendukung program ini," katanya.

Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto berkomitmen mendukung Program Pejuang Muda dengan dukungan anggaran dan kebijakan.

"Kami mengharapkan Program Kampus Merdeka Pejuang Muda di tengah masyarakat ini benar-benar disambut gegap gempita oleh anak-anak muda kita di kampus. Keterlibatan semua pihak khususnya anak muda yang memang perlu diuji bahwa mereka memang bisa dan peduli untuk negeri terutama program sosial," kata Yandri.

Pendaftaran Program Pejuang Muda akan dibuka mulai tanggal 18—30 September 2021. Selengkapnya tentang program ini dapat mengunjungi https://pejuangmuda.kemensos.go.id/. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kondisi Stroke, Bu Imas Tetap Berjuang Tes PPPK Guru 2021, Semoga Mas Nadiem Tersentuh


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler