jpnn.com, KLATEN - Nenek Rugiyem (71) tampak meneteskan air mata dan membasahi pipinya yang keriput, tangannya pun bergetar saat menerima bantuan dari Kementerian Sosial berupa paket sembako di Kantor Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jumat (9/10/2020)
Nenek Rugiyem merasa terharu mendapatkan perhatian dari Pemerintah Pusat sebab pandemik Covid-19 membuat hidupnya kembang kempis.
BACA JUGA: Menteri Juliari Ajak Jajaran Kemensos Genjot Sinergi demi Tugas Mulia di Masa Pandemi
"Sebelumnya saya jualan ya kopi, teh sehari dapat Rp10 ribu, tapi sejak ada corona saya hanya ngandalin bantuan dari tetangga," ucapnya dengan suara serak.
Apalagi, Rugiyem masih menghidupi satu anak yang juga tidak bekerja selama pandemi Covid-19. Adanya bantuan paket sembako di tengah pandemi Covid-19 menjadi bukti Kemensos hadir.
BACA JUGA: Bamsoet Dorong Pemda Berikan Bantuan Sosial Kepada Juru Parkir
Kementerian Sosial melalui Direktorat Pemberdayaan Sosial terus memastikan warga yang terdampak pandemi Covid-19 mendapatkan bantuan.
Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos, Grace Batubara, memahami pandemi Covid-19 sangat berdampak tidak hanya pada ekonomi namun juga sosial.
BACA JUGA: Mensos Juliari Saksikan Penyaluran Bansos Beras dan BST di Surabaya
"Mungkin ada yang tiba-tiba kehilangan pekerjaan, istilahnya kalau di Jakarta itu miskin mendadak. Jadi banyak yang tiba-tiba masuk di data bantuan sosial," kata Grace.
Grace menambahkan pemerintah pusat khususnya Kementerian Sosial itu berusaha sekuat tenaga agar semua masyarakat di Indonesia yang terdampak bisa mendapatkan bantuan.
"Jelas betapa pentingnya jaringan sosial. Ini sudah ada di sini, mulai bantuan sosial tunai dan bantuan lainnya yang sudah bisa dilaksanakan dengan baik, jadi mudah-mudahan apa yang kami berikan pada pagi ini setidaknya bisa membantu sedikit, bisa meringankan kehidupan bapak ibu dan khususnya dalam hal bahan pokok," ujar isteri Menteri Sosial Juliari P. Batubara tersebut.
Usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada lima penerima bantuan, Grace juga menyapa dan mengunjungi warga sekitar.
Salah satu warga yang juga menerima bantuan, Suparmi (51) mengucapkan terima kasih pada Kemensos atas bantuan paket sembako. Bantuan tersebut sangat berarti karena sejak wabah corona dia kehilangan pekerjaan sebagai buruh cuci.
"Biasa dapat Rp 300 ribu sebulan tetapi sejak corona pada takut, paling kalau ada yang nyuruh belanja atau beli itu juga gak banyak paling sebulan dapat Rp 100 ribu, tapi saya tetap bersyukur terima kasih Kemensos," ungkapnya.
Tidak hanya warga Delanggu, Kementerian Sosial juga menyalurkan 1.000 paket sembako melalu Rumah Nusantara Lembaga Sosial Lintas Kultural untuk Komunitas Budaya, Komunitas Lintas Agama dan Komunitas Seni di Kabupaten Klaten.
Ketua Rumah Nusantara Lembaga Sosial Lintas Kultural Agung Bakar mengakui pandemi Covid-19 memberikan pemgaruh luar biasa terhadap lini kehidupan khususnya pekerja seni sebab tidak bisa lagi berkarya dan berekspresi sejak Maret lalu.
“Bantuan Kemensos sangat membantu sekali untuk lintas budaya terutama di Kabupaten Klaten. Saya sangat berharap bisa bersinergi dengan Kementerian Sosial karena masalah sosial merupakan masalah besar jadi akar radikalisme dan bisa mengganggu,” katanya.(ikl/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi