Kementan Ajak Investor Mengambil Peluang di 4 Jenis Usaha Agrobisnis

Rabu, 18 September 2019 – 17:05 WIB
Kepala Badan Karantina (Barantan) Kementerian Pertanian Ali Jamil. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian menggelar diskusi bertajuk percepatan investasi di bidang pertanian pada Rabu (18/9). Percepatan investasi ini sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian untuk mendorong pertumbuhan ekspor dan investasi di bidang pertanian.

“Peluang ini harus disambut secara proaktif, untuk itu kita bersama merumuskan apa yang dibutuhkan para calon investor guna penerapan kebijakan ke depan,” kata Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil di Kementan, Jakarta, Rabu (18/9).

BACA JUGA: Kementan Cetak Penangkar Benih Jagung Hibrida Andal

Diskusi ini dihadiri 172 calon investor dengan jenis usaha masing-masing, seperti fumigasi, peti kemas kayu, rumah walet, dan industri pemrosesan sarang walet dari seluruh Indonesia.

Menurut Jamil, upaya untuk terus mempersingkat dan mempermudah proses perizinan investasi sangat diperlukan sekaligus juga dengan mempromosikan potensi dan peluang produk pertanian yang ada menjadi agenda yang penting.

BACA JUGA: Badan Karantina Pertanian Giring Bonsai Indonesia ke Eropa

Jamil juga membeberkan bahwa pihaknya telah menerapakan empat terobosan untuk mengakselerasi ekspor produk pertanian. Pertama, layanan prioritas yang diberikan kepada pengguna jasa yang patuh, pemeriksaan fisik didasarkan pada metoda sampling.

"Kedua, yakni In-Line Inspection, di mana eksportir dilatih dan disertifikasi dalam menyiapkan komoditas yang sehat untuk mempermudah dan mempercepat proses karantina ekspor," sebutnya.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Badan Karantina Berhasil Melobi Filipina

Ketiga, sambung Jamil, yakni protokol karantina, yakni melakukan komunikasi dan terobosan kebijakan SPS dengan negara mitra, guna menghilangkan hambatan ekspor. Keempat, E-Cert, yakni pertukaran sertifikat elektronik dengan negara tujuan ekspor sebagai jaminan kepastian keberterimaan produk.

"Oleh karena itu, kami berharap dalam diskusi ini dapat tergambarkan peluang industri agribisnis perkarantinaan sekaligus mencari cara jitu menghadapi situasi ekonomi dunia saat ini yang berada dalam ancaman resesi dunia," bebernya.(cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler