JAKARTA - Kementrian Pertanian (Kementan) siap menurunkan tim investigasi dan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Beras Cipinang. Langkah ini, diambil Kementan seiring makin maraknya beras impor yang memasuki pasar beras Cipinang.
Menteri Pertanian, Suswono menegaskan, pihaknya akan segera mengambil langkah tegas dengan menurunkan timnya untuk melihat secara langsung dengan melakukan sidak dalam waktu dekat ini.
"Untuk melihat kemungkinan ada tidaknya, ya harus disidak. Jika dalam sidak itu ditemukan adanya beras impor di gudang pasar cipinang tentu importirnya akan kami tindak tegas," kata Suswono saat ditemui seusai melaksanakan sholat Jumat di Kementan, Jakarta, Jumat (20/4).
Menurut Suswono beras yang beredar di pasar beras cipinang ditenggarai merupakan jenis beras impor medium yang masuk dari para importir beras khusus, yang telah mendapatkan rekomendasi impor dari Kementan, namun dalam keputusan atas impor itu sendiri dikeluarkan ijinnya oleh kementrian perdagangan.
"Kami hanya memberikan rekomendasi untuk keputusan dan pelaksanaan juga pengawasannya ada dibawah kementrian perdagangan," katanya.
Dikatakannya, Kementan telah mendapatkan laporan telah ada ribuan ton beras impor yang masuk ke Cipinang, meskipun pemerintah hingga saat ini belum memutuskan untuk mengimpor beras. Pihaknya memperkirakan, beras kualitas premium dalam kemasan 25 kilogram itu masuk dan diangkut truk ke Cipinang dalam sepekan ini.
"Kami telah mendapatkan laporan tersebut, dalam laporan tersebut ada ribuan ton beras yang masuk ke Cipinang. Ini serius, dan akan kami investigasi sebagai wujud keberpihakan kami kepada para petani, kami akan melindungi para petani," ujarnya.
Suswono menegaskan, jika masuknya beras ini merupakan operasi pasar yang di minta oleh para pedagang di sana, tentunya saat ini bukan saat yang tepat untuk melaksanakannya. Karena sekarang sudah masuk masa panen, sehingga melihat kenyataan seperti ini pihaknya akan segera melaksanakan sidak di Cipinang.
"Kalau ini merupakan operasi pasar oleh Bulog di pasar Cipinang, ini tentunya tidak tepat. Tapi saya kira Bulog tidak melakukan hal ini, karena mereka tahu kita sedang dalam masa panen puncak. Ada kemungkinan lainnya yaitu atas permainann para pedagang dengan meminta
kepada para importir untuk mensuplai beras impor ke Cipinang," jelasnya
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso tidak menampik dan pihaknya telah memastikan adanya beras impor yang masuk dan beredar di Cipinang bukanlah merupakan beras impor Bulog untuk operasi pasar.
”Operasi pasar beras Bulog di pasar Cipinang sudah selesai sekitar dua bulan lalu, jadi tidak ada beras Bulog yang ke sana saat ini,” jelas Sutarto.
Bulog saat ini bahkan sedang giat-giatnya membeli beras produksi dalam negeri untuk keperluan stabilisasi harga, cadangan beras pemerintah, dan beras untuk rakyat miskin (raskin). Dan Bulog juga saat ini tidak sedang menjual beras kualitas premium ke Cipinang.
”Kegiatan penjualan beras premium maupun operasi pasar sudah dihentikan. Dan sampai saat ini Bulog belum mendapat tugas dari pemerintah untuk mengimpor beras. Pengadaan beras Bulog per hari mencapai 40.000 ton," pungkasnya. (naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Laba Bersih Bank BTN Capai Rp 1,1 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi