jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengantisipasi kemungkinan meningkatnya permintaan daging sapi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Ramadan dan Idulfitri 2021.
"Kami mengantisipasi sejak dini kemungkinan lonjakan harga daging sapi menjelang hari raya keagamaan,” ujar Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah kepada wartawan saat melakukan peninjauan di PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM), Rabu (3/3)
BACA JUGA: Jelang Ramadan, Kementan Pastikan Pasokan Daging Tersedia
Nasrullah mengecek ketersediaan saping potong ke PT TUM sebagai salah satu feedloter atau perusahaan penggemukan sapi.
Nasrullah menjelaskan stok sapi bakalan di PT TUM per tanggal 28 Februari sebanyak 8.094 ekor. Tercatat, jumlah sapi siap potong sebanyak 5.091 ekor atau setara 1.140,94 ton daging sapi.
BACA JUGA: Paket Daging Sapi Impor dan Ikan Beku Diduga Mengandung Virus Corona
Menurut Nasrullah, PT TUM memasok sapi siap potong hasil penggemukan untuk memenuhi kebutuhan 30 RPH supply chain di wilayah Banten sebanyak 47,1 persen. Sementara, Jawa Barat sebanyak 33,1 persen, DKI Jakarta sebanyak 17,4 persen dan Jawa Tengah sebanyak 2,4 persen.
Dia mengatakan pada kondisi normal, feedloter ini memasok sapi potong sebanyak 3.500 hingga 4.700 ekor per bulan atau 100 hingga 160 ekor per hari, sedangkan pada musim HBKN (Ramadan dan Idul Fitri, red) meningkat pada kisaran antara 150 hingga 200 persen per hari.
BACA JUGA: Kementan dan Kemendikbud Sepakat Cetak SDM Pertanian Berkualitas
"Kami sudah cek di lapangan, ketersediaan (sapi potong, red) aman sampai dengan kebutuhan Lebaran 2021," pungkas Nasrullah.(cr3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama