Kementan dan Kemendikbud Sepakat Cetak SDM Pertanian Berkualitas

Rabu, 03 Maret 2021 – 17:50 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan melakukan penandantanganan kerja sama bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud.

Kerja sama ini berkaitan tentang peningkatan kapasitas SDM pertanian melalui kesinergisan program pendidikan tinggi.

BACA JUGA: Program RJIT Kementan Terbukti Memberikan Dampak Positif

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mangatakan, Kementan berkomitmen menyiapkan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang berjiwa wirausaha.

"Program utama Kementan dalam menjamin produktivitas, kontinuitas dan ketahanan pangan adalah penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial sampai dengan 2024. Program itu dilakukan melalui kegiatan penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan vokasi pertanian," ujar Syahrul, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (3/3).

BACA JUGA: BPPSDMP Kementan Siap Cetak Petani Milenial yang Maju, Mandiri dan Modern

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini menambahkan, saat ini Kementan sudah memiliki sekolah vokasi yang juga telah menetapkan merdeka belajar, memberikan akses yang sama kepada seluruh peserta didik mengembangkan kemampuannya, mendorong peserta didik menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja dan meningkatkan link and match dengan dunia usaha dan industri.

Sekolah vokasi tersebut di antaranya Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Malang, Polbangtan Yogyakarta-Magelang, Polbangtan Gowa, Polbangtan Manokwari, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), SMK-PP Sembawa, SMK-PP Banjarbaru dan SMK-PP Kupang.

BACA JUGA: BPPSDMP Tindaklanjuti Kerugian Negara di Sulawesi Tenggara

"Kerja sama yang pada hari ini ditandatangani merupakan salah satu wujud sinergi program prioritas antar kementerian dalam mencapai visi Presiden untuk mengakselerasi upaya peningkatan kualitas SDM pertanian melalui program pendidikan tinggi vokasional," ujar dia.

Kerja sama merdeka belajar dengan memanfaatkan segala fasilitas kampus, jaringan kerja sama dengan dunia usaha dan industri, serta memanfaatkan program Kementan untuk mendukung merdeka belajar, khususnya terkait implementasi dengan delapan indikator kinerja utama dan delapan program kampus merdeka dalam pendidikan pertanian.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, pertanian dan pendidikan merupakan dua lini sektor strategis yang menentukan nasib perkembangan negara dan bangsa Indonesia.

"Indonesia tentunya memiliki potensi sangat besar dari kedua sektor itu, yang terlihat dari ketersediaan sumber daya alamanya (SDA) dan SDM yang melimpah," ujar Nadiem.

Di masa yang semakin menuntut kerja sama dan gotong royong untuk mencapi keberhasilan, kolaborasi dan sinergi sangatlah diperlukan.

Hal ini penting guna memanfaatkan dan memaksimalkan lebih lanjut potrensi yang sudah ada dan dalam hal ini diwujudkan dalam kerja sama antara kementerian.

Adapun ruang lingkup kerja sama ini meliputi, koordinaisi dan singkroniasi program, pengembangan pendidikan pertanian, peningkafam kapsitas SDM dan kewirausahaan, penelitian, pengembangan dan pemanfaatan reka cipta, pengabdian kepada masyarakat dan kerja sama lainnya.

Menurut dia, penandatangan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama ini akan membantu mewujudkan visi Indonesia 2045, yaitu sebagai lumbung pangan dan sebagai negara yang masyarakatnya menjadi generasi emas, berkualitas, maju, mandiri dan modern.

"Perwujudan generasi emas menjadi fokus utama Kemendikbud melalui kebijakan merdeka belajar dengan mengupayakan institusi pendidikan khususnya pendikan vokasi dan pendidikan tinggi, menjalim kerja sama dengan dunia usaha dan dunua industri yang juga melingkupi usaha di dunia pertania," kata Nadiem. (cuy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler