jpnn.com, JAKARTA - Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Hortikultural Kementerian Pertanian (Kementan) Moh Ismail Wahab membeberkan keunggulan pakcoy yang ditanam dengan sistem hidroponik. Menurut dia, sayuran itu akan lebih berkualitas dan bernilai jual tinggi.
“Jadi, dengan sistem hidroponik ini dia (pakcoy) nonpestisida, lebih krispi dan ada manis-manisnya gitu,” kata dia kepada wartawan di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (29/5).
BACA JUGA: Kementan Mengendalikan Harga Daging Sapi Jelang Lebaran 2019
Kemudian, harga jualnya per kilogram mencapai Rp 23 ribu. Beda jauh dengan hasil yang ditanam dengan metode biasa.
Baca: Dahnil Simanjuntak Dipanggil Polisi Terkait Kasus Makar, Kapolda Sumut Bilang Begini
BACA JUGA: FAO Mengapresiasi Kinerja Kementan Dalam Usaha Pengendalian Flu Burung
“Kalau dengan cara tradisional, harganya cuma Rp 3 ribu sampai 4 ribu per kilogram. Sementara dengan sistem hidroponik, yang membeli kebanyakan dari hotel-hotel dan restoran,” beber Ismail.
Untuk itu, pihaknya mendorong para petani untuk bisa mengembangkan sistem hidroponik agar lebih untung.
BACA JUGA: Doa dan Harapan Ustaz Yusuf Mansur buat Menteri Amran serta Kementan
“Memang modalnya tak sedikit, makanya harus berkelompok,” imbuh dia.
Baca: Ketua DPD Gerindra Sumut Dipanggil Polisi Terkait Kasus Dugaan Makar
Sayuran yang diproduksi dengan sistem hidroponik ini juga akan diminati untuk eskpor ke Jepang. Namun, Jepang hanya menerima sayuran hidroponik yang menggunakan peralatan berstandar internasional.
“Ini alatnya memang impor dari Jerman. Sebenarnya memang bisa dibuat dengan alat sederhana, tetapi untuk eskpor harus dengan alat khusus dan kualitasnya lebih terjamin,” tandas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Beber Cara Percepat Program Serasi via Pengelolaan Excavator
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan