jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan memberikan subsidi distribusi pangan dari daerah surplus ke daerah minus.
Hal ini dilakukan untuk menjaga agar pasokan pangan di setiap provinsi tercukupi, mengingat kebutuhan pangan diprediksi akan meningkat sebagai dampak Covid-19 dan menjelang puasa serta Idulfitri.
BACA JUGA: P4Smart Melancarkan Distribusi Pangan di Tengah Pandemi Covid-19
Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi mengatakan, ketahanan pangan harus dijaga baik dari aspek ketersediaan maupun distribusinya.
“Kami rutin minta daerah menyampaikan kondisi ketersediaan pangan seperti apa, harganya bagaimana, komoditas apa saja yang stoknya mengalami kekurangan atau kelebihan,” ujar Agung dalam video conference dengan Kepala Dinas Pangan se Indonesia, Kamis (9/4/2020).
BACA JUGA: Pengamat: Kerja sama Kementan-Gojek Dorong Distribusi Pangan Lebih Cepat
Agung menambahkan, distribusi pangan sangat penting agar tidak terjadi kelangkaan, dan masyarakat tenang menyikapi kondisi pandemi sekarang ini.
“Kita ingin mendekatkan sumber produksi ke wilayah yang membutuhkan, karena itu provinsi yang surplus komoditas tertentu menyuplai provinsi yang minus atau kekurangan pasokan,” terang Agung.
BACA JUGA: Saat Danrem 031 Serahkan Ribuan APD dan Alat Rapid Test, Gubernur Bilang Begini
Beberapa provinsi melaporkan mengalami kekurangan pasokan bawang merah dan cabai rawit, yaitu Maluku, Sulut, Gorontalo, dan Papua. Untuk itu, Agung meminta agar segera berkomunikasi dengan Sulsel yang saat ini memasuki panen raya.
“Provinsi yang mengalami kekurangan pasokan ini berkoordinasi dengan provinsi yang surplus. Kami bantu biaya distribusinya,” Ujar Agung.
Agung meminta dinas pangan proaktif dan terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait, untuk menjamin ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan.
“Di sini dituntut proaktif kawan-kawan dinas untuk saling berkomunikasi agar tidak ada kekurangan pasokan di satu wilayah,” tegas Agung.
Agung juga memastikan 11 komoditas pangan aman. “Dari laporan dinas tadi, secara umum kondisi ketersediaan pangan kita aman. Memang masih ada kelangkaan pasokan untuk gula pasir sehingga harganya masih cukup tinggi, tapi akan ada 250 ribu ton gula pasir segera digelontorkan ke pasar untuk menstabilkan harga," jelasnya.
Sebelumnya, dalam kunjungan ke pabrik gula PT Angles Products di Cilegon, Banten, Rabu (8/4/2020), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan stok tetap aman di masa pandemi corona dan menghadapi ramadhan hingga idul fitri.
“InsyaAllah tidak ada hal yang perlu menjadi kekhawatiran. Dalam menjaga kestabilan distribusi pangan, Kementan bersama satgas pangan terus berupaya untuk kelancaran dan kemudahan akses pangan,” ujar Mentan SYL.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi