Kementan Cetak Mobilizer Muda Aktif dalam Pengelolaan Irigasi Melalui KEP Program CSA

Jumat, 23 September 2022 – 15:11 WIB
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) BPPSDMP Kementan Bustanul Arifin Caya (depan, tengah) dalam workshop bertema Peranan Petani Muda dalam Pengelolaan Irigasi melalui Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) SIMURP Komponen A Dan B Tahun 2022 di Serpong (22/9). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SERPONG - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pertanian berkelanjutan demi meningkatkan kesejahteraan petani.

Tak hanya itu, Kementan juga mendorong pera para petani muda agar aktif dan menjadi penggerak dalam perekonomian pertanian di Indonesia.

BACA JUGA: Apa Alasan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Gugat Cerai Dedi Mulyadi? Ini

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan dengan pengelolaan irigasi maka berdampak pada meningkatnya produktivitas pertanian.

"Efek yang langsung dirasakan petani adalah penambahan Indeks Pertanaman (IP) yang semula hanya satu kali setahun, bisa menjadi dua kali atau lebih dalam setahun," ujarnya.

BACA JUGA: Kalimat Menohok Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J buat Ferdy Sambo, Anggota Polri juga Harus Baca

Mentan juga meminta agar SDM ditingkatkan untuk mendukung pembangunan pertanian.

"Hal ini penting karena SDM ialah kunci pembangunan pertanian,” kata Syahrul.

BACA JUGA: Diterpa Isu Perceraian dengan Anne Ratna Mustika, Dedi Mulyadi: Nyi Hyang Selalu Membuat Bahagia

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, Program SIMURP bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian melalui peningkatan produktivitas per satuan waktu dan produktivitas per satuan luas.

Irigasi berpengaruh terhadap lebih dari 40 persen produksi pertanian.

"Adanya jaringan irigasi dapat menambah luas lahan sawah yang terairi. Dengan volume yang sama, air yang dialirkan dapat mengairi sawah lebih luas, karena air tersebut terdistribusi secara efisien," ujarnya.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) BPPSDMP Kementan Bustanul Arifin Caya menjelaskan kegiatan SIMURP ini selain untuk pengembangan KEP juga untuk mendorong kelembagaan pengelolaan air, yaitu P3A pada irigasi tersier.

Dalam pengelolaan air itu perlu koordinasi dari provinsi, kabupaten, dan kota, khusunya wilayah yang sudah diatur waktu ketersediaan airnya.

"Dalam hal rehabilitasi irigasi dan pembuatan irigasi baru secara fisik merupakan kewenangan Kementerian PUPR, dari Kementan ialah pemanfaatan jaringan irigasi untuk peningkatan produktivitas, tata kelola tanaman pertanian. Karena dengan adanya kepastian ketersediaan air itu memudahkan kita menyusun waktu pergiliran tanaman di wilayah SIMURP," ungkap Bustanul dalam workshop bertema Peranan Petani Muda dalam Pengelolaan Irigasi melalui Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) SIMURP Komponen A Dan B Tahun 2022 di Serpong, Kamis (22/9).

Bustanul menambahkan untuk memperkuat KEP bisa dilakukan dengan 3M, yaitu (Men, Money, Material).

M pertama motivasi dari ketua dan anggotanya, lalu manajemen mengelola administrasi, bisnis, marketing, dan membangun networking atau jejaring kemitraan.

"Kementan juga terus memperkuat kelembagaan ekonomi petani secara Manajamen SIMURP dan Umum, agar KEP yang ada di wilayah SIMURP adalah KEP yang dapat berbisnis, menghasilkan keuntungan yang tinggi sehingga akhirnya kesejahteraan petani Indonesia meningkat," katanya. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AKP Made Rasa Umumkan Penangkapan Polisi Aipda SAF, Waduh, Kasusnya Gempar


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler