jpnn.com, PONTIANAK - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui BPPSDMP terus berusaha meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian.
Bersama dengan Komisi IV DPR, Kementan lewat Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani Milenial dan penyuluh di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (31/3).
BACA JUGA: Ketua KTNA Desa Sukakarya Bekasi: Bantuan Benih Kementan Bagus & Berkualitas
Mengusung tema gerakan tani pro organik (Genta Organik), kegiatan yang berlangsung di Hotel Mercure Pontianak ini dihadiri oleh 90 orang peserta yang merupakan petani dan penyuluh pertanian di Kabupaten Kubu Raya.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas hasil pertanian adalah ketersediaan dan kecukupan pupuk anorganik.
BACA JUGA: 2 Pria dan Satu Wanita di Dalam Penginapan, Ada Alat Kontrasepsi
“Sampai saat ini, untuk memenuhi ketersediaan dan kecukupan pupuk organik sangat sulit dan mahal karena beberapa bahan bakunya masih tergantung impor dari negara lain,” kata Menteri Syahrul.
Seperti diketahui, bahwa di antara tempat bahan baku maupun produksi pupuk adalah Rusia dan Ukraina yang sedang berperang.
BACA JUGA: Sambut Ramadan-Idulfitri, Kementan Gelar Bazar Tani Pangan Murah
Sebab itu, melalui Genta Oranik, Kementan mendorong para petani menggunakan pupuk organik dan hayati secara mandiri dan masif.
“Gerakan ini tidak berarti meninggalkan penggunaan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau menggunakan konsep pemupukan berimbang,” kata Mentan Syahrul.
Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa yang dapat menyuburkan tanah bukan pupuk kimia melainkan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah.
"Pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah itu petani bisa buat sendiri asalkan ada kemauan. Artinya, untuk menyuburkan tanah tidak ada alasan, karena pupuk mahal kita hanya diam. Proses penyuburan tanah, peningkatan produktivitas, dan produksi harus terus kita lakukan" ucap Dedi.
Anggota DPR dapil Kalbar Maria Lestari mengungkapkan keinginannya agar para peserta yang hadir dapat mempunyai wawasan yang luas dalam bertani, khususnya dalam mengahadapi segala masalah pertanian sehingga dapat menemukan solusi. Salah satunya adalah solusi atas kelangkaan dan mahalnya harga pupuk.
Selain itu, Maria juga mengharapkan kepada para petani agar dapat memaksimalkan fungsi lahan yang ada mengingat Kabupaten Kubu Raya tidak berada jauh dari pusat kota.
“Kabupaten ini berada tidak jauh dari pusat kota. Ooleh karena itu, saya berpesan kepada para petani yang mempunyai lahan untuk mengolah dan memanfaatkan lahannya dengan baik. Jangan diberikan kepada perusahaan atau dijual. Sehingga kelak bisa diwariskan kepada anak cucu sebagai penerus pejuang ketahanan pangan,” tegasnya.
Kepala SMK-PPN Banjarbaru Budi Santoso mengungkapkan bimtek ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kapasitas bagi petani dan penyuluh dalam berusaha tani, baik itu pengetahuan maupun keterampilan petani dan dalam transfer informasi kepada petani lainnya.
Kegiatan diisi dengan penyampaian materi mengenai pemanfaatan bahan organik dan agen hayati melalui pembuatan pupuk organik oleh praktisi.
"Dengan output, diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan usaha taninya," ujarnya. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Rumah Tangga Korban Pemerkosaan Meninggal Dunia
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti