Kementan Dorong NTT Ekspor Jagung

Kamis, 12 April 2018 – 04:11 WIB
Staf Ahli Kementerian Pertanian Bidang Infrastruktur Ani Andayani (jilbab merah) melakukan panen jagung di Desa Abi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Rabu (11/4). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, NUSA TENGGARA TIMUR - Staf Ahli Kementerian Pertanian Bidang Infrastruktur Ani Andayani mendorong Nusa Tenggara Timur untuk mengekspor jagung.

Hal ini disampaikannya saat melakukan panen jagung lokal di Desa Abi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Rabu (11/4). Seluas 50 hektare jagung dipanen di lokasi ini.

BACA JUGA: Deteksi Kesalahan Kegiatan Pemerintah dengan SPIP

Ani mengatakan, varietas jagung yang dipanen berjenis lokal.

"Luasan panen ada 50 hektare. Tapi masih ada 310 hektare lagi yang akan dibuka di desa ini," kata Ani di sela-sela panen jagung.

BACA JUGA: 1.000 Desa Jadi Sasaran Bedah Kemiskinan Berbasis Pertanian

Pada panen 50 hektare ini, diperkirakan akan menghasilkan lima ton per hektare. Berdasarkan penuturan ketua kelompok tani Fetomone Andreas Hili, pihaknya menjual jagung Rp 3.500 per kilogram.

Ani melanjutkan, panen jagung ini merupakan hasil kinerja tim Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) yang digagas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

BACA JUGA: Ini Upaya Kementan Jamin Pasokan Daging Sapi Jelang Ramadan

"Berikutnya muatan-muatan upsus ini dibantu mulai dari benih, pupuk, alat dan mesin pertanian sehingga kebutuhan petani cukup," kata Ani.

Tim ini kemudian menggandeng TNI untuk memberikan pembinaan kepada petani dalam mengelola lahan.

Sementara untuk Kabupaten Timor Tengah Selatan, kata Ani, tercatat sekitar 84.500 hektare lahan jagung yang sudah dibuka pada 2017.

Sedangkan NTT sendiri memiliki luas 363 ribu hektare lahan jagung. Produktivitasnya sekitar dua sampai lima ton per hektare. Namun, ada beberapa lahan jagung yang memproduksi hingga sembilan ton per hektare.

"NTT sendiri ketiga terluas lahan jagungnya di Indonesia. Tapi produktivitasnya masih rendah," kata Ani.

Penanggung jawab Upsus Pajale NTT ini juga mengharapkan petani NTT khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk menggenjot produksi jagung. Dia menilai NTT berpotensi untuk melakukan ekspor jagung.

"Roadmap 2045, kami swasembada pangan. Bawang merah, cabai, jagung dan padi, kita sudah swasembada. Nah, sekarang kami ingin menggenjot ekspor," kata Ani.

Dalam kunjungannya ini, Ani menyerahkan sejumlah alat dan mesin pertanian (alsintan) dan Kartu Tani kepada 546 kelompok tani di Timor Tengah Selatan.

Kabupaten Timor Tengah Selatan kini memiliki 17 buah rice mile unit, sepuluh unit rice transplenter, 50 unit pompa air bantuan sejak 2015 dan empat unit cultivator.

Selain itu, daerah ini juga telah menerima sepuluh traktor roda empat dan ratusan traktor roda dua. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Deregulasi Kementan Hasilkan Investasi Naik 57 Persen


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler