Kementan Dorong Peningkatan Kapasitas SDM Pertanian di Sulsel

Kamis, 30 September 2021 – 17:50 WIB
PPIU Sulawesi Selatan gelar bimtek untuk penyuluh pertanian dan staf lapangan IPDMIP di BPP Duam Panua. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, PINRANG - Pengawalan terhadap pembangunan pertanian terus dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan).

Untuk mendukung hal tersebut, Kementan menyiapkan SDM pertanian yang unggul. Salah satu peningkatan SDM dilakukan melalui PPIU Provinsi Sulawesi Selatan dengan bimtek untuk penyuluh pertanian dan staf lapangan IPDMIP di BPP Duam Panua. Kegiatan ini diselenggarakan pararel dengan BPP Lembang di Kabupaten Pinrang.

BACA JUGA: Bu RM Terbangun, Kaget Melihat Dasternya Ada yang Buka

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan akan mendukung kegiatan yang berdampak positif untuk pertanian Tanah Air.

“Kementerian Pertanian sangat serius untuk memajukan pertanian, dari hulu sampai hilir. Oleh karena itu, kami selalu berupaya meningkatkan kapasitas SDM pertanian, termasuk penyuluh. Dengan SDM berkualitas, pertanian Indonesia akan selalu berproduksi dengan positif,” kata Syahrul Yasin Limpo.

BACA JUGA: Kementan: Sertifikasi jadi Kunci Sukses Pembangunan SDM Pertanian

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi.

“Kementerian Pertanian saat ini fokus menggerakan BPP agar menjadi BPP Kostratani. Pelatihan ini sejalan dengan tujuan tersebut. Oleh karena itu, kami memberikan dukungan agar transformasi BPP menjadi Kostratani di Pinrang bisa berjalan maksimal,” ujarnya.

Bimtek tersebut diselenggarakan 7-9 September 2021 dan dibuka oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang Andi Tcalo Kerrang.

"Sekarang zaman teknologi, maka perlu sekali meningkatkan kapasitas SDM. Terkadang petani lebih pintar dari penyuluh. Oleh karena itu kami harus berterima kasih sekali pada pusat dan pada provinsi melaksanakan kegiatan semacam ini," katanya.

Lebih lanjut Andi mengatakan program IPDMIP menyentuh pada kegiatan daerah, lebih dari 54.000 hektare lebih luas sawah yang perlu dukungan pembanguan infrastruktur yang saat ini masih terbatas.

"Produktivitas di Kabupaten Pinrang sudah mencapai 61 kw/ha. Untuk Oktobr – Maret tahun ini, ada perbaikan jaringan irigasi, bahkan selesainya perbaikan diperkirakan November 2022, sehingga petani tidak dapat menanam padi sawah. Namun disarankan menanam komoditas lainnya yang punya ekonomi tinggi," katanya.

Saat ini data Simluhtan selalu perlu diupgrate terus, bahkan data e-RDKK akan diintegrasikan dengan data simluhtan, Namun di Kabupaten Pinrang masih ada kendala untuk BPP yang jaringan internetnya kurang bagus atau bakhan kurang terjangkau internet akan menimbulkan masakah.

Kepala Bidang Penyuluhan Kabupaten Pinrang Syukur menyampaikan selama pelatihan, peserta akan mendapatkan materi pelatihan tentang teknologi produksi benih, kelembagaan penyuluan pertanian, pemupukan berimbang spesifik lokasi, e-RDKK terintegrasi dengan Simluhtan, dan dampak perubahan Iklim terhadap perkembngan OPT.

"Pelatihan juga dilakukan banyak praktik dan sebelum bimtek didahului pre test dan setelah selesai bimtek, peserta diminta mengerjakan post test, guna mendapat perbandingan kemampuan peserta sebelum dan sesudah bimtek," kata dia. (rhs/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler