jpnn.com, SORONG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap petani milenial dapat memanfaatkan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian.
Menurutnya, KUR Pertanian dapat menjadi pendorong peningkatan produktivitas, di samping penggunaan pupuk yang tepat.
BACA JUGA: Mentan SYL: Pertanian Papua Akan Melesat Bila Petani Milenial Kuat
Pada kesempatan yang sama, Mentan Syahrul menegaskan memiliki harapan yang besar kepada petani milenial untuk mengikuti program KUR Pertanian ini.
"Sebab, merekalah pemegang tongkat estafet legasi pertanian Indonesia," ujar Mentan SYL saat meresmikan Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial, Senin (4/10.
BACA JUGA: Semangati Petani Milenial, Mentan Syahrul: Papua Barat Harus Jadi Pemenang
Mentan Syahrul menilai perlu adanya bimbingan dinas pertanian setempat untuk memberikan akses maksimal terhadap KUR Pertanian.
"KUR Pertanian memiliki bunga yang rendah yakni 6 persen," sebutnya.
BACA JUGA: Mentan Syahrul Jamin Stok Jagung untuk Pakan Ternak Aman
Dia menegaskan KUR Pertanian tetap jadi pilihan utama dan sangat dianjurkan bagi para petani daerah agar mandiri berwirausaha, mandiri bertani dan modern dalam inovasi.
Untuk mendukung permodalan, KUR untuk sektor pertanian disiapkan senilai Rp 500 miliar.
Petani Papua bisa mengakses pembiayaan tersebut untuk mendukung pengembangan budidaya pertanian mereka.
Syahrul menyebutkan tersedia voucher KUR Pertanian hingga Rp 50 juta untuk 1 orang petani dalam jangka waktu 2 tahun.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan banyak cara yang bisa dilakukan para petani agar semakin produktif.
Selain pelatihan teknis, Dedi menyebut petani juga bisa mengikuti dan mengimplementasikan pelatihan kewirausahaan.
"Salah satu upaya menggenjot produktivitas, menggenjot profit dan income yang melimpah, petani wajib melek dan paham akan literasi keuangan, yaitu KUR Pertanian salah satu contohnya," ujar Dedi.
Dedi menambahkan yang menentukan keberhasilan pembangunan pertanian adalah petani, termasuk di dalamnya petani milenial.
“Oleh karena itu, saya yakin kalau petani milenial Papua bangkit, pertanian Papua melejit. Petani milenial Papua hebat, pertanian Papua melesat," tambah Dedi.
Target peserta petani milenial di Papua yang tersentuh pelatihan Kementan sebanyak 2 ribu orang.
Hanya saja mengenai teknik pelatihan petani di Papua nampaknya harus dilakukan secara offline, sebab terkendala jaringan yang belum merata untuk dilakukan pelatihan online.
"SDM pertaniannya yang harus kita genjot, supaya bisa bersaing dengan petani di luar Papua, bahkan mancanegara," pungkasnya. (mrk/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi