Kementan Gandeng Polri untuk Mendata Penggilangan Padi di Seluruh Indonesia

Selasa, 29 Agustus 2023 – 14:32 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) saat meluncurkan pendataan penggilingan dan stok beras di Jakarta, Selasa (29/8). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan Polri mempererat kerja sama dalam mendata penggilingan padi dan stok beras sebagai upaya bersama menghadapi tantangan dan krisis global.

Kerja sama tersebut, antara lain mencakup pendataan stok padi yang ada di penggilingan seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Agriculture Job Fair, Kementan Fasilitasi Pencari Kerja di Kalimantan Selatan

Diketahui, berdasarkan hasil survei BPS pada 2020, jumlah penggilingan padi di Indonesia mencapai 169.788 unit.

Rinciannya, yaitu penggilingan berskala kecil sebanyak 161.400 unit, penggilingan skala menengah 7.332 unit, dan penggilingan berskala besar sebanyak 1.056 unit.

BACA JUGA: Kementan Kembangkan Sistem Informasi Peringatan Dini & EWS Sipantara

"Saya mohon kepada seluruh jajaran Kementan untuk memperkuat kolaborasinya dengan jajaran Polri, karena yang kita hadapi ini adalah El Nino dan krisis lainya," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam launching pendataan penggilingan dan stok beras, Selasa (29/8).

Mentan Syahrul mengatakan sejauh ini pihaknya sudah membagi wilayah dengan 3 zona.

Pembagian zona terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem El Nino atau musim kering panjang yang diperkirakan berlangsung hingga September mendatang.

Zona pertama, kata Mentan Syahrul, adalah zona merah yang berstatus defisit.

Kemudian zona kedua adalah zona kuning yang memiliki sumber air cukup, dan terakhir zona hijau yang memiliki air melimpah atau dalam kata lain zona yang harus di booster (diperkuat).

"Dari 38 provinsi katakan lah yang merah, Papua, Bali dan Banten. Namun yang lain kan banyak yang kuning dan sebagian lainya banyak yang hijau, itulah yang kami booster," terang mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu.

Berikutnya, kata Mentan, pemerintah sudah memiliki skema bernilai ekonomi bagi para petani yang ingin mengembangkan usaha tani.

Skema tersebut adalah kredit KUR yang bisa diakses semua orang dalam memperkuat modal usaha.

Berdasarkan catatannya, penggunaan KUR sangat membantu karena memiliki bunga rendah.

"Oleh karena itu dengan Satgas, saya berharap kita naik kelas. Caranya pakai KUR sebagai akses modal petani. Dan dari apa yang kami gunakan selama ini yang macet itu hanya 0,03, jadi sebenarnya sudah oke kita pakai KUR. Sama halnya dengan penggilingan kita pakai KUR saja pak," ujar Mentan Syahrul.

Sebagai informasi, Kementan tengah mengerjakan realisasi penanaman padi di 6 Provinsi dengan luas lahan mencapai 500 ribu hektare.

Meliputi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Selain itu, ada daerah pendukung lainya, seperti Provinsi Lampung.

Ketua Satgas Pangan Mabes Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengaku siap membantu tugas pemerintah, dalam hal ini memberi dukungan penuh terhadap jalannya program Kementan.

Dukungan penuh yang diberikan, di antaranya mengamankan stok beras melalui pendataan penggilingan padi di seluruh Indonesia.

"Saya berharap teman-teman di Kepolisian membantu pendataan penggilingan ini sebagai pusat informasi pemerintah agar data yang dimiliki tidak salah. Terutama teman-teman di polres untuk mengecek penggilingan sampai pada distribusinya," ujar Brigjen Whisnu Hermawan. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler