Kementan Gelar Operasi Pasar Telur Stabilkan Harga

Kamis, 19 Juli 2018 – 13:41 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat menggelar operasi pasar untuk stabilkan harga telur. Foto humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bertindak cepat untuk meredam harga telur ayam ras yang saat ini masih berkisar Rp 25 ribu sampai Rp 28 ribu per kilogram.

Salah satunya melakukan operasi pasar telur ayam yang tersebar di 50 titik yang ada di Toko Tani Indonesia (TTI) Center, 43 pasar dan enam perumahan atau kelurahan yang tersebar di Jabodetabek dengan harga Rp 19.500 per kg.

BACA JUGA: Fosfat Alam Dongkrak Produksi Jagung di Lahan Masam

Sebanyak seratus truk dengan berat telur seratus ton diluncurkan, Kamis (19/7) hari ini. Pada operasi pasar ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas telur dari empat perusahaan yakni Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN), CPI, JAPFA, PLN, dan MALINDO. Harga telur pada operasi pasar ini sama dengan harga dari peternak atau produsen.

Menurut Amran salah satu penyebab tingginya harga telur adalah masalah rantai pasok, sehingga melambung ketika sampai di warung atau kosumen akhir.

BACA JUGA: Komisi VI Desak Pemerintah Atasi Kenaikan Harga Telur Ayam

Ini terlihat dari harga di tingkat produsen hanya berkisar Rp 18 ribu per kg hingga Rp 22 ribu per kg. Bahkan, ketersediaan telur ayam Januari hingga Juli 2018 surplus.

“Dulu, dua tahun lalu harga telur hancur-hancuran, bahkan ada peternak yang gulung tikar. Tapi dua tahun terakhir, produksi telur bagus dan harga stabil menguntungkan,” tegas Amran di Kantor TTI Center, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (19/7).

BACA JUGA: Kok Bisa Harga Telur Naik, Padahal Kebutuhan gak Meningkat?

Amran mengklaim, ketersediaan telur masih surplus, bahkan pertama dalam sejarah Indonesia pada 2018 ini mengekspor daging ayam dan telur ke Jepang.

“Sesuai perintah Bapak Presiden Jokowi, hari ini kami sepakat guyur pasar harga telur Rp 9.500 secara terus menerus. Harga di produsen sudah turun, memang disparitasnya 60 persen. Jadi tolong kawan-kawan produsen jangan ambil untuk banyak,” jelssnya.

Amran menargetkan, harga telur akan turun paling lambat satu pekan. Dia juga menegaskan, pihaknya tengah mencari solusi bersama dengan Kementerian Perdagangan dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat.

Berdasarkan data Direktorat Pemasaran dan Pengolahan Hasil Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, harga terendah telur di kandang peternak Jawa Timur Rp 19.500 per kg. Di Jawa Tengah Rp 19 ribu per kg. Sedangkan harga tertinggi di Bodetabek Rp 22 ribu per kg.

Sementara menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis per Rabu (18/7), tercatat harga telur di Provinsi DKI Jakarta berada di kisaran Rp 28.650 per kilogram. Harga tertinggi di Provinsi Maluku Utara mencapai Rp 36.550 per kilogram.

Lebih lanjut Amran menyebutkan prognosa produksi telur ayam ras pada 2018 sebesar 1,732 juta ton. Pola produksi per bulannya mengikuti pola produksi peningkatan kebutuhan nasional.

“Kondisi telur nasional masih mengalami surplus. Sampai Juni 2018 kemarin, terdapat surplus sebanyak 31.490 ton. Karena itu, tidak ada kekurangan produksi telur sampai Juni 2018,” sebutnya.

Untuk periode Januari hingga Desember 2018, perkiraan ketersediaan produksi telur ayam ras sebanyak 1.732.952 ton. Sementara perkiraan kebutuhan 1.730.550 ton. Maka untuk periode ini ada surplus sebanyak 2.402 ton.

“Produksi Telur Januari hingga Juli mencapai 733.714 ton, sementara kebutuhanya hanya 722.812 ton sehingga surplus 10.902 ton. Artinya tidak ada kekurangan pasokan telur,” kata dia.

Untuk diketahui, selain di TTI Center, lokasi operasi pasar yakni Pasar Baru Metro Atom, Pasar Cibubur, Pasar Tebet Barat, Pasar Rawamangun, Pasar Cempaka Putih, Pasar Cijantung, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Ciplak, Pasar Jembatan Lima, Pasar Gondangdia, Pasar Rumpur, Pasar Grogol, Kalibaru, Klender.

Kemudian Tanah Abang, Pos Pengumben, Mayestik, Johar Baru, Pasar Induk Kramat Jati, Cipete Selatan, Paseban, Rawa Badak, Palmeriam, Glodok, Pasar Minggu dan Kelapa Gading. Operasi pasar juga dilakukan di Kebayoran Lama, Pluit, Petoko Ilir.

Selanjutnya, Pulogadung, Pramuka, Lenteng Agung, Ujung Menteng, Cengkareng, Santa, Pademangan Timur, Pasanggrahan, Perumahan Astri Permai Citayam, PKK Kelurahan Rawa Badak, Kecamatan Mampang, Perumahan Jatisari Bekasi, Kecamatan Tebet, dan Pasar Tomang Barat.(tan/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Harap Produksi Jeruk di Batu Tekan Angka Impor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler