Kementan Genjot Ekspor Benih Jagung Hibrida ke Sri Lanka

Jumat, 17 Agustus 2018 – 10:47 WIB
Seremonial pelepasan ekspor benih jagung hibrida ke Sri Lanka. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, KEDIRI - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong ekspor produk pertanian. Setelah jagung menjadi primadona ekspor ke negara-negara tetangga, kini Indonesia juga bisa mengeskpor benih jagung hibrida sebanyak 20 ton ke Sri Lanka.

"Dulu kita impor, tapi sejak 2017 kita sudah tidak impor. Tahun ini kita dorong lebih besar," papar Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Sumarjo Gatot Irianto saat melepas ekspor benih jagung di Gudang Pabrik Jagung PT. BISI Internasional di Kediri, Jawa Timur, Kamis (16/8).

BACA JUGA: Indonesia Ekspor Bibit Jagung Hibrida 20 Ton ke Srilangka

"Pertama, yang selama ini didengungkan oleh pemerintah, Kita menghasilkan devisa. Kedua, Kita menghemat devisa. Kalau dulu Kita impor membayar pakai mata uang asing, sekarang Kita dapat uang asing. Itu poin yang sangat penting. Ketiga, harga diri. Dulu Kita tukang impor atau beli. Sekarang melepas dan menghasilkan demi kedaulatan," tambahnya.

Gatot mengharapkan ekspor benih jagung hibrida ke Srilanka dan Pakistan ditargetkan bisa terpenuhi total 500 ton tahun ini. Ini peluang yang sangat besar karena nilainya bisa mencapai USD 1,5 juta. Jika berhasil, tahun depan diharapkan bisa meningkat menjadi 1.000 ton senilai USD 3 juta.

BACA JUGA: Kementan Larang Unggas Malaysia Masuk ke Indonesia

Gatot juga menegaskan bahwa sebenarnya target ekspor benih jagung hibrida tidak terhingga. Karena itu, dia berjanji akan mendorong dan akselerasi perusahaan lainnya untuk dapat melakukan ekspor. Dukungan pemerintah dalam memacu ekspor, khususnya ekspor benih, saat ini sangat besar, baik dalam pengurusan dokumen, kemudahan dalam proses sertifikasi, pembinaan mutu benih, hingga penerbitan izin ekspor yang mudah dan cepat.

"Kami berharap, ke depannya pemerintah juga bisa menjalin kerjasama dengan negara-negara lain untuk semakin memperluas pasar ekspor benih dari Indonesia," papar Gatot.

BACA JUGA: Kementan Larang Pemasukan Unggas dan produknya dari Malaysia

Jenis jagung hibrida yang diekspor merupakan varietas BISI-222 yang memang menjadi market leader di Indonesia. Selain punya produktivitas yang tinggi, varietas tersebut dikenal paling tahan terhadap kekeringan sehingga cukup diminati oleh petani. Karena berhasil menembus pasar ekspor, BISI-222 juga tentunya telah diterima dengan baik dan sesuai dengan iklim setempat. Indonesia menjadi salah satu dari tiga negara, selain Thailand dan Australia, yang boleh melakukan ekspor benih jagung langsung ke Srilanka.

Dalam kesempatan tersebut, Gatot secara langsung menyerahkan Ijin Ekspor dari Dirjen TP Kementan kepada Presdir PT. BISI Internasional, Tbk Jemmy Eka Putra. Penyerahan Sertifikat Phytosanitary (PC) diberikan oleh Kepala Balai Besar Karantina Pemberitaan (BBKP) Surabaya Musyaffak Fauzi, dan penyerahan Sertifikat Seed Analysis oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PSBTPH) Jawa Timur Satoto Berbudi. Ekspor perdana di 2018 disaksikan langsung oleh Bupati Kediri Hariayanti Sutrisno dan kelompok tani jagung setempat.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Amran Angkat Dua Isu Saat Kuliah Umum di IPB


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler