Kementan Integrasikan Sistem Pertanian dan Peternakan Demi Produktivitas Padi dan Jagung

Sabtu, 06 April 2024 – 11:04 WIB
Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 11. Foto: tangkapan layar

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya integrasi sistem peternakan sapi melalui pemanfaatan hutan. Itu juga dibutuhkan dalam mengembangkan ternak sapi perah.

Mentan mengungkapkan, untuk satu ekor sapi, diperlukan 50 kilogram rumput. Peternak harus melakukan fermentasi dan mencampur pakan dengan jerami untuk memenuhi kebutuhan itu.

BACA JUGA: MSPP: Kementan Ingin Teknologi Sektor Pertanian Dioptimalkan Demi Peningkatan Produktivitas

"Ini yang harus dipikirkan, bagaimana hutan berintegrasi dengan sapi," ujarnya.

Hal itu menjadi penting agar sapi-sapi meningkat dan biaya pakan dapat ditekan. Jika integrasi lahan hutan-sapi berhasil, maka sapi bisa diprogramkan untuk melahirkan satu kali dalam setahun.

BACA JUGA: MSPP Bicara soal Kebijakan dan Program Badan Standardisasi Instrumen Pertanian 2024

Amran mengaku akan berkoordinasi dengan Perhutani untuk mencari lahan perternakan. Setidaknya, dibutuhkan 10 ribu hektare lahan untuk meningkatkan produktivitas daging sapi dan susu.

Sementara itu, pada acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 11, Jumat (5/4) di Ruang AOR, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa sebaik-baiknya petani adalah petani yang membuat dirinya dan sekitarnya tersenyum.

BACA JUGA: Penyuluh Pertanian Siap Dampingi Petani saat Panen Raya 2024

Tersenyum karena harga pokok produksinya yang rendah, produktivitas karena hasilnya berlimpah, dan kualitas produk pertanian.

"Petani juga diharapkan bisa melakukan kegiatan agribisnis. Melakukan agribisnis dengan kontrak farming, memanfaatkan teknologi informasi, dan pemanfaatan alat-alat mesin pertanian untuk efesiensi pertanian," kta Dedi.

Dia mengungkapkan, integrasi tanam-ternak adalah salah satu efisiensi yang meningkatkan produksi, sistem yang bisa menekan HPP. Pertanian itu yang menghasilkan semua kebutuhan makhluk hidup. Selain itu pertanian juga menghasilkan oksigen, mengonservasi air dan menyediakan tempat tinggal.

Narasumber MSPP Ardiani Agustina dari Ditjen PKH mengatakan strategi peningkatan produksi melalui integrasi mempunyai arah untuk mewujudkan produk peternakan yang berdaya saing dan berkelanjutan dengan tujuan akhir peningkatan produktivitas melalui integrasi.

Strategi yang dapat dilakukan, yaitu pengembangan ternak dengan sistem integrasi, pengelolaan manajemen pakan melalui bank pakan, pemanfaatan hasil ikutan (kotoran) ternak untuk pupuk organik.

"Selanjutnya, harus ada dukungan pembiayaan dengan perbankan, BUMN, dan asuransi ternak," tuturnya.

Ardiani menambahkan, bahwa tantangan dan kendala dalam pengembangan integrasi ternak di antaranya merubah culture peternak yang ada di daerah, yaitu mengubah dari pola peternakan rakyat ke arah peternakan modern.

Permasalahan lainnya, yaitu adanya keterbatasan dan kesulitan akses dalam penambahan lahan baik untuk pakan maupun untuk pengembangan ternak serta kesulitan para peternak dalam akses penambahan modal usaha.

"Terakhir, terbatasnya SDM yang mau dan mampu beternak secara modern dan terintegritas," katanya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler