Kementan Kembali Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Jelang Iduladha Aman

Selasa, 05 Juli 2022 – 17:04 WIB
Kementerian Pertanian menggelar talk show Tani on Stage di halaman Masjid Baiturrahman Kaum, Kampung Seuseupan, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: Dokumentasi Kementan

jpnn.com, CIAWI - Kementerian Pertanian (Kementan) kembali memastikan ketersediaan hewan kurban menjelang Hari Raya Iduladha aman.

Penegasan itu disampaikan saat Kementan menggelar talk show Tani on Stage di halaman Masjid Baiturrahman Kaum, Kampung Seuseupan, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

BACA JUGA: Cegah Wabah PMK, Kementan Distribusikan Obat-Obatan ke 19 Provinsi di Indonesia

Kegiatan tersebut dihadiri para pengurus dewan kemakmuran masjid (DKM) dan juga puluhan peserta dari masyarakat sekitar.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri saat membuka acara tersebut menyampaikan informasi terkait kecukupan kurban tahun ini yang diperkirakan mencapai 1,8 juta atau meningkat 11 hingga 13 persen.

BACA JUGA: Jelang Iduladha, Kementan Siapkan Kebutuhan Pangan dan Hewan Ternak di DKI Jakarta

"Insyaallah bisa kita penuhi dari sentra ternak yang ada di zona hijau," ujar Kuntoro, Selasa (5/7).

Di bagian lain, Kuntoro menyampaikan kondisi ternak yang ada di zona merah harus dilakukan lock down dan pengawasan ketat baik dari Kementan, satgas PMK termasuk Polri dan Pemda.

BACA JUGA: Kementan Terjunkan Tim Pendampingan untuk Vaksinasi PMK di Kabupaten Banyuasin

Menurutnya, dengan penanganan yang tepat diharapkan pandemi penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat dilalui dengan baik.

"Penangganan PMK oleh pemerintah saat ini sudah masuk fase vaksinasi dan kami berharap bisa segera diatasi. Kami ingin sampaikan Insyaallah Iduladha tahun bisa kita lalui dengan baik," katanya.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veterinar Kementan Syamsul Ma'rif menambahkan setiap penyembelihan harus memperhatikan intruksi dan arahan dari petugas kesehatan hewan, termasuk pada saat daging kurban akan dibagikan.

"Jadi nanti yang menentukan hewan itu layak atau tidak ada dokter hewan. Namun yang penting kalau ditemukan si hewan sakit berat, saya sarankan agar jangan dipotong dulu. Ini untuk ketentraman batin si hewan," pesannya.

Syamsul berharap masyarakat yang mendapat daging kurban agar peka terhadap kebersihan.

Misalnya ketika dagang sampai di rumah, sebaiknya disimpan di lemari es sampai waktu 24 jam. Setelah itu dipindahkan ke freezer.

"Atau direbus sekalian dan jangan dicuci dulu. Kemudian begitu mendapatkan daging, ibu-ibu plastiknya jangan dibuang sembarangan, kalau bisa rendam dulu pakai deterjen atau disinfektan. Bukan berarti berbahaya karena virus ini tidak berbahaya," katanya.

Sekretaris Komisi Fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) Miftahul Huda menyampaikan sebaiknya penyembelihan kurban diselaraskan dengan hadis nabi, yakni ada beberapa sifat hewan yang tidak bisa disembelih.

"Pertama hewan yang matanya buta jelas tidak boleh dikurbankan. Kedua, hewan yang pincang juga tidak boleh dan hewan yang tidak bisa berjalan dan hewan yang sangat kurus juga tidak boleh. Nanti tinggal kita selaraskan saja dengan gejala PMK," pesannya.

Ketua DKM Masjid Baiturrahman KH Mumuh Mukoyin menyampaikan terima kasih atas perhatian Kementan terhadap kegiatan penyembelihan hewan kurban di Kecamatan Ciawi.

Bagi Mumuh, perhatian dan sosialisasi ini penting dilakukan untuk menekan penyebaran PMK.

"Kami dari dulu kalau mau menyembelih selalu minta dokter hewan UPT Dinas Ciawi untuk mendampingi. Alhamdulillah tahun ini kita mendapat perhatian besar dari kementan," kata Kiai Mumuh. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler