Kementan Inventarisasi Musuh Alami untuk Kelangsungan Ekosistem Pertanian

Minggu, 25 Juni 2023 – 11:07 WIB
Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perlindungan Hortikultura melaksanakan kegiatan Inventarisasi musuh alami pertanian. Foto: Dok Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Perlindungan Hortikultura melaksanakan kegiatan Inventarisasi Musuh Alami untuk mencegah hama tanaman merajalela.

Adapun inventarisir itu pada pertanaman cabai, bawang merah dan kentang di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah yang mana merupakan salah satu sentra komoditas hortikultura di Indonesia, awal Juni lalu.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Ajak Seluruh Pihak Menyukseskan Sensus Pertanian

Musuh alami merupakan organisme hidup dari kelompok serangga atau hewan lain dan patogen yang dalam kehidupannya secara aktif mencari, memangsa, maupun memarasit dan membunuh serangga-serangga hama serta membantu mengendalikan hama tanaman secara alami.

Musuh alami terdiri dari predator, parasitoid dan patogen serangga.

BACA JUGA: Tingkatkan Kompetensi SDM, Kementan Perkuat Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian

Direktur Perlindungan Hortikultura, Jekvy Hendra mengatakan kegiatan inventarisasi musuh alami ini melibatkan tim dari UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPTPHP) Provinsi Jawa Tengah, Laboratirum Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Temanggung, Petugas Pengamat OPT (POPT), Petugas Penyuluh Lapang (PPL) Kecamatan Kertek dan Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo serta didampingi pakar dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Kami berharap agar petani memperhatikan segala faktor dan aspek dalam hal budidaya ketika melakukan pengendalian OPT Ramah Lingkungan, termasuk memanfaatkan musuh alami yang ada di alam, karena keberadaan musuh alami bermanfaat menjaga keseimbangan ekosistem pertanian. Pemanfaatan musuh alami ini merupakan salah satu prinsip Pengelolaan Hama Terpadu," terang Jekvy dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (25/6).

Lokasi pelaksanaan inventarisasi musuh alami yaitu pertanaman cabai di lahan milik anggota Kelompok Tani Among Tani, Desa Reco, Kec. Keretek, pada tanaman bawang merah di Kelompok Tani Pranoto Tani Rahayu, Desa Pagerejo, Kec.Keretek, dan pada tanaman kentang di Kelompok Tani Maju Bersama, Desa Tieng, Kec. Kejajar.

Serangga yang diperoleh di lapangan hasil inventarisasi lalu dipisahkan jenisnya berdasarkan perannya di ekosistem, apakah serangga tersebut adalah hama, dekomposer, predator, maupun parasitoid. Hasil inventarisasi ditemukan juga serangga yang terinfeksi patogen.

Setelah diketahui serangga tersebut termasuk musuh alami, langkah berikutnya yaitu mengidentifikasi serangga secara morfologi yang dilakukan di LPHP Temanggung, Jawa Tengah.

Lindung Tri Puspasari dari Universitas Padjadjaran menyampaikan bahwa para petani perlu dibekali dengan berbagai pelatihan dan pendampingan secara rutin agar semakin mengenal dan mampu memanfaatkan musuh alami sebagai salah satu teknik pengendalian OPT.

"Petani diharapkan mampu membedakan antara OPT dan musuh alami, juga petani diharapkan mempunyai prinsip bahwa penggunaan pestisida berlebihan selain mematikan OPT juga musuh alami. Perlu dilakukan evaluasi pemanfaatan ulang musuh alami secara berkala," ujar Lindung.

Menambahkan pernyataan Lindung, pakar dari Universitas Gadjah Mada, Suputa menyampaikan bahwa pentingnya meningkatkan potensi musuh alami dalam pengendalian hayati berdasarkan identifikasi spesies yang akurat dan pembelajaran musuh alami sebagai agens hayati oleh petani.

"Petugas POPT disarankan secara rutin melakukan pendampingan kepada petani dalam hal-hal sederhana seperti perbanyakan musuh alami yang telah dikumpulkan dan dikoleksi oleh petani. Ke depannya diharapkan juga dapat melakukan introduksi, konservasi, augmentasi, inokulasi dan inundasi musuh alami secara mandiri," terang Suputa.

Suputa melanjutkan petugas POPT diharapkan mampu membantu petani dalam menginventarisir dan mengidentifikasi musuh alami yang berpotensi dalam menurunkan populasi OPT pertanian.

Dia berharap ke depan petani akan mampu mengetahui proporsi jumlah perbandingan antara musuh alami dan OPT di lahannya dan dapat menghitung kebutuhan musuh alami untuk mengendalikan OPT secara mandiri.(jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler