jpnn.com, YOGYAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui UPLAND Project melakukan pelatihan peningkatan kapasitas pelaksana. Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai UPPO-Biogas, konservasi air, hingga modernisasi pertanian.
Pelatihan yang digelar di Yogyakarta dibuka langsung oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) UPLAND Project Risda Sinaga. Dia mengatakan UPPO-Biogas mulai dilaksanakan pada 2023 dan telah berhasil di beberapa lokasi.
BACA JUGA: KPK Diminta Buka Penyidikan Baru soal Permainan WTP BPK Lewat Kasua Kementan
"Hasil monitoring, beberapa lokasi sudah dilaksanakan sesuai pedoman dan sebagian sudah dimanfaatkan petani. Namun sebagaian lokasi pelaksanaan masih belum sesuai pedoman," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/5).
Dia mengatakan pelatihan pelaksaan UPPO Biogas pada 2024 ini digelar untuk meningkatkan pengetahuan fasilitator desa dan penyuluh pertanian lapangan agar di akhir masa Program UPLAND ini dapat berjalan optimal sesuai dengan petunjuk pelaksanaan.
BACA JUGA: Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata
"Melalui pelatihan ini diharapkan pelaksaan UPPO Biogas tahun ini dapat sesuai dengan pedoman," jelasnya.
Selain peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai UPPO Biogas, para peserta diberikan terobosan inovasi pengelolaan air dan modernisasi pertanian.
BACA JUGA: SYL Pakai Uang Karyawan Kementan Untuk Bayar Gaji PRT
Salah satu yang terobosan inovasi pengelolaan air untuk irigasi dengan konservasi air. Selain pentingnya kebutuhan air pada lahan pertanian, konservasi diperlukan sebagai salah satu upaya dalam mengatisipasi dampak perubahan iklim yang bisa mengakibatkan terjadinya El Nino atau La Nina.
Kementan yakin dengan inovasi konservasi air, dapat menampung air hujan atau run-off sebagai salah satu upaya dalam menangani daya rusak air.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan oleh petani melalui mekanisme bantuan pemerintah (banpem).
Dia meyakinu dengan upaya konservasi air, akan memberikan manfaat secara optimal bagi masyarakat sekitarnya. Misalnya pemanfaatan air untuk irigasi sampai ke tingkat persawahan atau tingkat usaha tani. Selain itu, petani dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan secara berkesinambungan juga meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Konservasi air dan lahan perlu dilakukan untuk menjaga suplai air. Kemudian selanjutnya dalam melakukan kegiatan konservasi air dan lahan sekaligus menjaga lingkungan sekitar melalui kegiatan sipil teknis dan penanaman tanaman tahunan produktif," jelas Risda. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Tetapkan Kriteria Petani Penerima Pupuk Bersubsidi 2024
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga