Kementan Lakukan Kunjungan ke Lapangan di Madiun, ini Tujuannya

Senin, 11 April 2022 – 17:34 WIB
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi pada rapat koordinasi di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Minggu (10/4). Foto: Kementan

jpnn.com, MADIUN - Kementerian Pertanian (Kementan) meminta stakeholder terkait seperti Perum Bulog, dan Kostraling untuk mengamankan stabilitas pasokan dan harga gabah saat panen raya.

Hal itu untuk memastikan ketersediaan pangan aman dan terkendali.

BACA JUGA: Gandeng Bulog, Kementan Siapkan Strategi untuk Jaga Harga Panen Raya

"Kunjungan ke lapangan sebagai upaya agar instansi/pihak terkait bisa menyerap hasil panen petani untuk membantu menstabilkan harga gabah saat panen," ungkap Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi pada rapat koordinasi di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Minggu (10/4)

Dia menambahakan pada kesempatan itu, ditandai tandatangan kesepakatan penyerapan gabah petani April-Mei 2022 oleh Kostraling sebanyak 5 ton, oleh Perum Bulog sebanyak 2.200 ton gabah atau setara 1.400 ton beras serta komitmen Bank BRI menyediakan KUR bagi Kostraling dalam penanganan panen dan pascapanen.

BACA JUGA: Jamin Ketersediaan Pangan Lebaran, Kementan Suplai Kedelai untuk Pengrajin Tahu Tempe

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Sodik Heri Purnomo mendukung penuh langkah yang dilakukan Kementan tersebut.

Dia mengatakan dalam dua tahun terakhir, Kabupaten Madiun produksi padinya meningkat.

BACA JUGA: Ombudsman-Kementan Kunjungi Panen Padi di Indramayu, Ini Tujuannya

Tahun 2021 tercatat sebesar 165.000 ton, surplus mencapai 330.000 ton.

“Di Madiun hasil produksi cukup menggembirakan. Kalau permasalahan selama ini di pupuk dan pascapanen,” sebut Sodik

Untuk itu, Dinas Pertanian dan Perikanan Madiun mencoba membuat demplot seluas 70 ha.

Hasilnya, provitas meningkat dari 6,8 – 7 ton per ha menjadi 10 ton per ha, tanpa menggunakan pupuk subsidi.

Harga padi dari demplot tersebut cukup menjanjikan sekitar Rp 5.250 per kg, panen pun dilakukan dengan combine yang mampu menekan loses menjadi 10-15%.

Ketua Poktan Dewi Ratih, Muh Pawoko saat diwawancara berpesan meminta jaminan harga pada saat panen raya.

"Kami petani di Madiun sangat berharap harga saat panen raya jangan sampai jatuh karena memang hasil produksi bulan-bulan ini tertinggi dibandingkan bulan lainnya, mudah-mudahan dengan kehadiran Tim Kementan dan mitranya bisa menjaga harga tetal stabil," harap Pawoko..

Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi berkomitmen mendukung dan mengoptimalkan serapan gabah petani.

“Kegiatan serapan gabah petani akan dilanjutkan dan diperluas ke daerah-daerah lain terutama yang mengalami penurunan harga dibawah HPP,“ kata Suwandi.

Suwandi optimistis Kostraling bersama Bulog dan mitra lainnya dapat menyerap gabah petani dengan harga wajar sesuai standar mutu yang ditetapkan.

Suwandi menyarankan membangun dryer kapasitas 20 ton per 24 jam.

Hasilnya bisa dapat gabah kadar air 14%, modal pembuatan sekitar Rp 92 juta.

"Sesuai arahan Mentan SYL bahwa harus segera merespon jika ada keluhan petani," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Suwandi, kelompok tani yang telah mendapat bantuan alsintan pascapanen dapat memanfaatkan peralatan itu secara maksimal.

"Seperti dryer, combine harvester dan RMU (rice milling unit) untuk meningkatkan kadar mutu gabah nantinya," ucap Suwandi. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Pastikan Produksi Jagung Surplus, Sehingga Pasokan Pakan Ternak Stabil


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler