jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini terwujud dengan ketersediaan bahan pangan yang cukup dari produksi sendiri dan meningkatkan ekspor.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Yasid Taufik mengatakan, sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, mereka akan meningkatkan ekspor salah satu komoditas unggulan yakni buah naga.
BACA JUGA: Indonesia Mencatat Surplus Perdagangan Pertanian dengan Eropa
Bahkan, saat ini Direktorat Jenderal Hortikultura bersama Badan Karantina Pertanian dan Badan Ketahanan Pangan mengawal secara intensif penandatanganan protokol buah naga. Dengan demikian ekspor ke Tiongkok dapat segara dilakukan dengan memenuhi ketentuan yang diatur sesuai isi protokol.
"Ditjen Hortikultura segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah melakukan pembinaan pada kebun registrasi, untuk melaksanakan program pengendalian OPT, pengelolaan kebun dan sanitasinya, termasuk penjadwalan dan pencatatan hasil kegiatan monitoring dan pengendalian OPT di kebun registrasi buah naga," ujar dia saat menggelar rapat Jakarta, Kamis (20/6).
BACA JUGA: Terbukti Sukses, Mentan Amran Minta Sejumlah Program Strategis Dipertahankan
Hadir dalam rapat, perwakilan dari Badan Karantina Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, dan Bali serta para eksportir.
Yasid berharap ekspor perdana buah naga dapat segera dilaksanakan. Dirinya meyakini pelaksaan ini menjadi awal bangkitnya perekonomian masyarakat petani.
BACA JUGA: Mekanisasi Pertanian Ciptakan Penghematan Rp 24,5 Triliun
"Ekspor perdana direncanakan dilaksanakan pada bulan Juli 2019. Hal ini menjadi awal bangkitnya perekonomian masyarakat petani, khususnya bagi para petani buah naga," ucapnya.
Yasid menerangkan, antara petani dan pelaku usaha maupun pihak eksportir perlu menyatukan semangat dan komitmen untuk terus bisa menjaga kontinuitas ketersediaan buah naga.
"Petani juga harus mampu menjadi eksportir mandiri sehingga harga yang diterima petani bisa lebih tinggi dari sekarang," pungkas Yasid.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Hadi Sulistyo menyatakan sudah 24,58 hektar kebun buah naga yang teregistrasi dan masih 200 hektar lagi yang siap untuk diregistrasi.
"Provinsi Jawa Timur khususnya Kabupaten Banyuwangi siap untuk launching ekspor perdana komoditas buah naga ke Tiongkok karena potensi Banyuwangi yang sangat besar," kata Hadi. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala BKP Kementan Dorong Percepatan Sergap Nasional
Redaktur : Tim Redaksi