Mekanisasi Pertanian Ciptakan Penghematan Rp 24,5 Triliun

Kamis, 20 Juni 2019 – 07:29 WIB
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy (batik). Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA BARAT - Kementerian Pertanian (Kementan) meminta fasilitasi alat dan mesin pertanian (Alsintan) harus dikelola secara profesional.

Siapa pun yang menerima bantuan Alsintan dituntut untuk melakukan perawatan.

BACA JUGA: Harga Cabai Melonjak, Jangan Buru-Buru Salahkan Kementan

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, Alsintan bantuan pemerintah bukan sekadar membantu memudahkan dalam pengolahan lahan maupun panen, tetapi merupakan barang modal yang harus dikelola secara profesional menjadi unit usaha jasa yang menguntungkan.

"Bantuan (alsintan) pemerintah harus dipahami seperti itu. Jangan kalau rusak nanti minta lagi sama pemerintah, bukan seperti itu," kata Sarwo Edhy, Selasa (18/6).

BACA JUGA: Ditjen PSP Kementan Ajak Stakeholder Sukseskan Program Serasi

Sarwo Edhy menjabarkan, syarat bagi penerima bantuan alsintan harus mempunyai kemampuan dan sanggup untuk mengelola menjadi satu unit usaha jasa pertanian. Sebab, ke depan diperlukan modernisasi pertanian yang didukung mekanisasi.

Beberapa kondisi di antaranya yaitu peningkatan kebutuhan pangan, sandang dan papan yang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

BACA JUGA: Komisi IV DPR Nilai Menteri Amran Raih Prestasi Spektakuler

Di samping itu, kecenderungan menurunnya minat bekerja pada sektor pertanian, utamanya pada generasi muda. Berkurangnya tenaga kerja sektor pertanian menyebabkan upaya peningkatan produksi dan produktivitas terkendala.

"Biaya produksi komoditas pertanian menjadi tinggi, kurang efisiennya proses produksi menggerus margin keuntungan petani," sebutnya.

Potensi penghematan akibat mekanisasi pertanian mencapai Rp 24,5 triliun. Dalam usaha tersebut, Kementan telah menyalurkan bantuan alsintan sebanyak 415.051 unit dalam 4 tahun terakhir.

Alsintan meliputi Rice Transplanter, Combine Harvester, Dryer, Power Thresher, Corn Sheller dan Rice Milling Unit (RMU), traktor dan pompa air.

"Modernisasi pertanian melalui mekanisasi merupakan solusi efisien menggantikan pola usaha tani manual. Mekanisasi juga sebagai solusi mengatasi berkurangnya tenaga kerja pertanian karena bermigrasi ke sektor industri dan jasa," terangnya.

Margin keuntungan yang tipis, lanjut Sarwo Edhy, menurunkan minat dalam berusaha di bidang pertanian khususnya sektor produksi.

Atas kondisi tersebut, diperlukan modernisasi pertanian yang didukung mekanisasi, termasuk alsintan.

"Dengan dukungan alsintan, margin keuntungan semakin besar. Sehingga semakin meningkatkan minat masyarakat terjun ke sektor pertanian," pungkas Sarwo Edhy. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Bertekad Wujudkan Sektor Pertanian Berdaya Saing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler