Kementan Memacu Semangat Penyuluh, Optimistis Pembangunan Pertanian Makin Inovatif

Sabtu, 15 Juni 2024 – 18:54 WIB
Kunjungan kerja Kepala BPPSDMP ke Pangandaran. Foto: source for JPNN

jpnn.com - PANGANDARAN - Kementerian Pertanian berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas padi dan jagung.

Salah satu caranya dengan meningkatkan kapasitas SDM penyuluh pertanian, yaitu melakukan berbagai macam bimbingan teknis baik online maupun offline.

BACA JUGA: Kementan Minta Penyuluh Pertanian di Kalsel Menyukseskan Upsus Antisipasi Darurat Pangan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman selalu memberikan motivasi kepada penyuluh pertanian dan petani agar semangat meningkatkan produktivitas pangan.

Mentan menyampaikan harapannya bahwa penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan menuju swasembada pangan.

BACA JUGA: Penyuluh Pertanian Siap Dampingi Petani Menghadapi Musim Tanam

"Penyuluh tidak boleh mengeluh dan harus mengubah mindset serta keluar dari zona nyaman untuk meraih kesuksesan," ujar Mentan Amran.

"Karena membangun pertanian dibutuhkan SDM pertanian yang berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis. Untuk mendukung keberhasilan tersebut, diperlukan dukungan seluruh insan pertanian, tanpa terkecuali penyuluh pertanian," imbuhnya.

BACA JUGA: Kementan Latih Jutaan Petani dan Penyuluh Pertanian untuk Mengantisipasi Darurat Pangan

Mendukung Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (15/6).

Dedi bertemu dengan seluruh penyuluh pertanian se Kabupaten Pangandaran, perwakilan P4S dan Petani Melenial serta jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran.

Dia menyampaikan bahwa negara Indonesia adalah negara agraris, tetapi hal itu belum tercermin pada perilaku sebagian masyarakat, yang masih lebih suka dengan produk pertanian impor.

"Itu salah satu penyebab produk lokal kalah bersaing baik dari harga maupun kualitas produknya. Selain itu dalam berusaha tani masih banyak ditemukan tidak efektif dan efisien dalam mengelola inputnya," kata Dedi.

Dia menambahkan bahwa penyuluh pertanian sebagai garda terdepan pembangunan pertanian harus mampu menjadi inovatif, motivasi dan menjadi motor di wilayahnya masing-masing.

Penyuluh juga harus mampu mendorong petani untuk bisa mengakses pupuk bersubsidi, alat mesin pertanian dan Kredit Usaha Rakyat atau KUR sehingga petani tidak kesulitan dalam mempersiapkan input produksinya.

"Ini merupakan tugas bersama. Mulai dari penyuluh pertanian, jajaran dinas pertanian, pemerintah daerah dan kementan. Bagaimana caranya membuat petani tersenyum, produk yang dihasilkan dapat dijual dengan harga yang bagus dan akses terhadap alsintan serta KUR mudah," ujar Dedi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Yadi Gunawan menyampaikan rasa syukur dan berterima kasih atas kunjungan kerja Kepala BPPSDMP ke Kabupaten Pangandaran.

"Ini bisa menjadi motivasi bagi kami khususnya penyuluh pertanian untuk lebih berkarya dan fokus pada pendampingan kepada petani," tutur Yadi.

Dia mengungkapkan bahwa Kabupaten Pangandaran sebagai kabupaten baru masih berbenah diri baik pembangunan fisik maupun pengembangan SDM. Hal itu tercermin dari kantor Dinas Pertanian yang masih mengontrak/sewa.

Yadi berharap Kementan melalui BPPSDMP memberikan perhatian lebih, khususnya fasilitas dan operasional Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) agar bisa menjalankan fungsi dengan baik.

Selain itu agar Biaya Operasional Penyuluh (BOP) bisa dinaikkan dan pelatihan teknis dan nonteknis bagi penyuluh pertanian bisa dilakukan secara tatap muka. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler