Kementan Memaksimalkan Alsintan untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian

Rabu, 05 Juni 2024 – 08:30 WIB
Ngobras Volume 17. Foto: tangkapan layar - source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pertanian terus mengakselerasi produksi pangan Indonesia, caranya antara lain dengan mempermudah perizinan pengadaan alat mesin pertanian atau alsintan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Amran mengatakan bahwa percepatan pengadaan alsintan merupakan salah satu cara untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

BACA JUGA: Petani di Jateng Terima 10 Ribu Alsintan, Nana Sudjana Optimistis Produksi Pangan Meningkat

Dalam hal ini, beberapa alsintan yang sangat dibutuhkan oleh petani ialah pengadaan pompa, hand sprayer, dan traktor roda dua serta roda empat.

"Selain itu, masalah perizinan juga disederhanakan supaya bisa lebih cepat karena saat ini darurat pangan," ujar Mentan.

BACA JUGA: Mentan Amran Serahkan Alsintan Senilai Rp 200 M Untuk Petani di Jatim

"Harus kejar tanam, mereka atau pengusaha adalah faktor penentu," imbuhnya.

Pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Volume 17 yang bertemakan "Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian", di Ruang AOR Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Selasa (4/6), Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan, jika pertanian ditinggalkan oleh petani maka sama saja pertanian akan mati.

BACA JUGA: Gandeng UGM, Kementan Ingin Bangkitkan Produk Alsintan Dalam Negeri

"Mari melaksanakan pertanian dengan cara agribisnis yang berarti berorientasi kepada pasar yang mampu mempertahankan produk. Harus berusaha agar harga harus sesuai, agar petani tidak disusahkan," ujarnya.

Sementara itu, menurut Narasumber Ngobras, Ketua Kelompok Substansi (Kapoksi) Pengawasan Peredaran Alsintan, Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Sri Hantoro mengatakan, kontribusi teknologi alsintan esensialnya untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas, efisiensi biaya, peningkatan nilai tambah dan daya saing pertanian.

Adapun potensi kontribusi alsintan terhadap waktu kerja, biaya, provitas dan losses hasil terhadap pengelolaan tanah adalah meningkatkan efisiensi waktu kerja sebesar 97,4% dan menurunkan biaya kerja sebesar 40%.

"Untuk penanaman dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja 98% dan menurunkan biaya kerja 20%," katanya.

Sri Hantoro menambahkan bahwa upaya optimalisasi pemanfaatan bantuan alsintan, di antaranya pelatihan alsintan khususnya Rice Transplanter, TR 4 yang bekerjasama dengan pihak penyedia alsintan dan pelaksanaan bimtek kegiatan yang dilaksanakan Ditjen PSP maupun BPSDMP serta institusi lainnya.

"Penguatan Brigade Alsintan pada Dinas Pertanian di provinsi dan kabupaten/kota juga perlu, agar pemanfaatan bantuan alsintan lebih dioptimalkan dengan memberdayakan Poktan/Gapoktan," katanya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler