Kementan Memanfaatkan DOI untuk Pengelolaan Data Padi

Kamis, 14 Juni 2018 – 11:47 WIB
Mengelola data padi melalui sistem Digital Object Identifier (DOI) atau pengenal objek digital. ILUSTRASI. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BOGOR - Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetika Pertanian (BB Biogen) dalam waktu dekat akan menerapkan pengelolaan data padi melalui sistem Digital Object Identifier (DOI) atau pengenal objek digital.

Kementan melalui Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) bekerja sama dengan FAO (Food and Agriculture Organization), mengikuti pelatihan dengan tujuan untuk mengenalkan sistem DOI dalam mengelola data padi.

BACA JUGA: Ketua IM Muhammadiyah Minta Maaf pada Mentan

DOI merupakan alat pengenal permanen yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu objek berupa dokumen elektronik. Alat pengenal ini diberikan secara unik dan dapat digunakan untuk menempatkan catatan yang lebih detail.

Saat ini DOI banyak dimanfaatkan untuk mengidentifikasi informasi terkait berita, data pemerintahan atau kegiatan akademik seperti publikasi ilmiah.

BACA JUGA: Produksi Bawang Merah Meningkat di Bima

DOI memberikan sambungan (link) dengan internet seperti URL (Uniform Resource Locator) yang biasa kita kenal dengan alamat internet (web address).

Karena URL dapat berubah atau tidak aktif lagi karena beberapa hal yang bisa terjadi yaitu dihapus atau kepemilikan alamat internet yang berpindah tangan, maka penggunaan DOI dalam pencarian digital memberikan hasil yang lebih tepat dari pada penggunaan URL.

BACA JUGA: Kementan: Harga Bawang dan Cabai Stabil Jelang Ramadan

Secara luas, DOI dapat digunakan sebagai alat identifikasi untuk database yang besar pada berbagai bidang. Kepala BB Biogen, Mastur mengungkapkan bahwa varietas padi yang ada di dunia jumlahnya lebih dari 90.000 sehingga akan perlu memanfaatkan sistem DOI.

Kegiatan ini merupakan hasil Benefit Sharing Fund (BSF) dari ITPGRFA (International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture) dan Indonesia juga sebagai salah satu negara yang ikut berperan aktif.

Pelatihan DOI juga diikuti oleh beberapa negara yaitu Zambia, Malaysia, Filipina, India dan Bhutan. Dari Indonesia, selain BB Biogen, hadir beberapa perwakilan dari LIPI, Balai Besar Penelitian Padi (BB Padi), Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Barat.

Masing-masing peserta diminta melakukan perbaikan database padi sebelum registrasi DOI baru kemudian melakukan registrasi DOI data padi dengan perangkat DOI yang disediakan.

Hasilnya agar data padi dari masing-masing peserta sudah teregistrasi DOI dan data tersebut dapat dimanfaatkan bersama untuk keperluan penelitian dan pengembangan padi.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Untung, Konsumen Tersenyum Menyambut Idulfitri 2018


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler