jpnn.com, JAKARTA - DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) melalui Ketua IMM Ali Mutohirin menyampaikan permohonan maaf kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beserta keluarga.
Permintaan maaf itu terkait kasus penyebaran berita hoaks dan kesalahan dan tindakan terpuji yang telah dilakukan Andi Mahfuri, oknum kader IMM Purworejo.
BACA JUGA: Produksi Bawang Merah Meningkat di Bima
Oknum itu meretweet dan menyebarkan berita bohong (hoaks) isu perselingkuhan Menteri Pertanian dengan Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Ali Mutohirin berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Kader IMM agar senantiasa menjaga prilaku karakter yang terpuji.
BACA JUGA: Kementan: Harga Bawang dan Cabai Stabil Jelang Ramadan
Dari hasil investigasi Tim Cyber Crime Polda Metro Jaya yang melacak percakapan dalam aplikasi WhatsApp yang diunggah tentang Menteri Pertanian dan Bupati Pandeglang, ternyata tidak ditemukan.
DPP IMM dan kuasa hukumnya menyerahkan sepenuhnya proses hukum adanya dugaan pelanggaran UU ITE yang merugikan nama baik Menteri Pertanian RI serta mengungkap siapa aktor serta motif di balik kasus ini.
BACA JUGA: Petani Untung, Konsumen Tersenyum Menyambut Idulfitri 2018
Ali menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak mudah memercayai informasi yang beredar secara luas.
Terutama yang beredar di media sosial, tanpa melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kebenaran isi informasi dimaksud.
“Kami atas nama DPP IMM memohon maaf sebesar-besarnya pada Menteri Amran dan keluarga besar atas perbuatan tidak terpuji dari oknum kader IMM," ujar Ali Mutohirin pada Rabu (13/6).
Menurutnya, kejadian ini merupakan pelajaran berharga bagi semua kader IMM agar senantiasa menjaga perilaku karakter yang terpuji.
Terkait motif di balik penyebaran berita bohong tersebut, Dosen Paramadina, Hendri Satrio menduga pelaku penyebar hoaks ini diperalat oleh kelompok kartel serta mafia pangan yang sengaja membuat berita bohong tersebut.
Pasalnya dari pengakuan tersangka diketahui dia merasa difitnah, belum lagi umurnya yang masih cukup muda
“Serangan terhadap pribadi Menteri Andi Amran ini sangat terkait dengan upaya bersih-bersih koruptor dan sikat habis mafia dan kartel pangan yang gencar dilakukan Mentan,” jelasnya.
Sementara itu, penyebaran berita bohong ini diduga kuat adalah upaya pembunuhan karakter terhadap pribadi Menteri Amran yang selama ini berdiri paling depan dalam melawan kartel, mafia pangan serta korupsi.
Hal ini diungkapkan oleh Pakar ekonomi Ichsanudin Noorsy yang mengatakan saat ini yang paling punya kecenderungan berbuat hal tersebut adalah para mafia pangan.
“Menteri Amran saat berhadapan dengan mafia impor, menyusul kebijakannya yang tidak menguntungkan importir bahan pangan. Mereka ini (importir-red) punya kekuatan menggunakan semua saluran untuk membunuh karakter pihak yang dianggap merugikannya. Jadi kemungkinan tersebut sangatlah besar," katanya. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Targetkan Brebes Bakal Ekspor Bawang Merah
Redaktur & Reporter : Natalia