Kementan Optimalkan Pendidikan Vokasi untuk Hadirkan Petani Milenial Berkualitas

Rabu, 25 November 2020 – 10:30 WIB
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan Idha Widi Arsanti saat audiensi dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat. Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) akan fokus melakukan regenerasi petani. 

Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yakin dengan pendidikan vokasi akan hadir para petani milenial yang berkualitas.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Sebut Petani Sebagai Pahlawan Ekonomi Bangsa

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan pendidikan vokasi sangat penting.

"Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian. Karena bagaimanapun, masa depan pertanian ada di generasi milenial," katanya.

BACA JUGA: Kementan Ajak Petani Milenial Bergabung Dalam Era Industri Pertanian 4.0

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi juga menyatakan bahwa regenerasi sudah wajib dilakukan.

"Saat ini, petani kita didominasi oleh petani usia tua. Jika tidak dilakukan regenerasi, dalam 5 sampai 10 tahun mendatang bisa kekurangan petani," katanya.

BACA JUGA: Pendidikan Tinggi Vokasi Bertanggung Jawab Hasilkan Lulusan Berkualitas

Karena itu, kata Dedi menegaskan, Kementan menggenjot hadirnya petani milenial.

"Dan dengan dukungan pendidikan vokasi,  bisa mendapatkan petani milenial berkualitas," tuturnya.

Dedi menambahkan, petani milenial harus menguasai teknologi. Apalagi, sektor pertanian telah memasuki Industri 4.0. 

Menurut Dedi, semua yakin dan percaya bahwa pendidikan vokasi memegang peran penting di dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian.

"Apalagi saat ini sudah memasuki industri 4.0, yang artinya petani milenial wajib menguasai teknologi, wajib menguasai internet," ujarnya.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan Idha Widi Arsanti saat audiensi dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, mengatakan siap melakukan transformasi pendidikan pertanian di NTT.

Idha mengungkapkan tranformasi SMK-PP Negeri Kupang menjadi Politeknik Pembangunan Peternakan (Polbangtan)
Kupang telah siap baik dari sisi lahan beserta tenaga pengajar, dan fasilitas infrastruktur pendukungnya.

"Kami siap melakukan tranformasi dimaksud, baik dari sisi lahan yang siap seluas 100 ha, tenaga pengajar dengan mengoptimalkan tenaga yang ada, dan ditambah lagi perekrutan untuk spesifikasi bidang peternakan serta infrastruktur penunjang," katanya.

Menurut Idha, transformasi ini tinggal menunggu izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

"Kami masih terkendala pada izin di Kementrian Pendidikan dan kebudayaan RI. Terima kasih karena Pak Gubernur mau fasilitasi izin ini," ujar Idha.

Gubernur Viktor menyatakan pendirian Lembaga Pendidikan Vokasi di NTT seperti Politeknik jangan hanya terkesan seremonial penambahan jumlah lembaga, tetapi output-nya tidak terlihat di masyarakat. 

Menurutnya, transformasi kelembagaan SMK-PP Negeri Kupang menjadi Polbangtan NTT merupakan sebuah langkah maju dalam mendukung pengembangan ternak di provinsi yang dipimpinnya tersebut.

"Namun, mesti pastikan output SDM yang  lulus dan tamat dari lembaga ini harus mampu mandiri dan mengaplikasikan ilmunya sebagai peternak yang berhasil," ungkap Viktor. 


Gubernur Viktor mengarahkan supaya  tranformasi kelembagaan memperhatikan potensi yang ada di NTT.

Desain program studi dan output SDM-nya dapat menjawab dan berkorelasi dengan kondisi dan permasalahan di NTT saat ini.

"Saya berharap tranformasi SMK-PP menjadi Polbangtan Kupang dengan tampilan yang berbeda dari sisi desain program studi dan output SDM-nya yang bukan sekadar memiliki ilmu, tetapi berkarakter kuat, dan memiliki daya tahan dalam menghadapi setiap persoalan yang dihadapi," kata Gubernur Viktor.  (rls/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler