jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (PSP Kementan) optimistis melaksanakan megaproyek optimasi 500 ribu hektare yang dicanangkan Andi Amran Sulaiman. Sejauh ini PSP Kementan sudah memasuki tahap penyusunan survey investigasi design (SID).
“Kami optimistis jalankan program Pak Menteri. Itu megaproyek yang bagus karena kami tahu potensi rawa ratusan ribu hektare dan nggak dimanfaatkan. Kami tengah mencari lokasi dan membuat SID-nya,” kata Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan PSP Kementerian Pertanian Indah Megawati salam acara Pertemuan Evaluasi Kegiatan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) di Depok, Kamis (6/12).
BACA JUGA: Menteri Amran Dorong BEM Aktif Sukseskan Program Pertanian
Untuk mendukung pengembangan lahan rawa, Kementan meluncurkan program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (SERASI) untuk mendukung kelembagaan petani lahan rawa. Penguatan kelembagaan petani dilakukan dengan mengkorporasikan koperasi.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam sambutannya saat launching program SERASI, Rabu (21/11), menyampaikan ratusan ribuan hektare rawa yang tersebar di enam provinsi akan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian produktif.
BACA JUGA: Dokter Ini Bikin Pelaku Usaha Senang Pakai Pangan Lokal
Langkah Kementan memanfaatkan lahan rawa mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan optimalisasi rawa sebagai kebijakan yang cerdas dan strategis.
Selanjutnya salah satu target kerja adalah memperbaiki kondisi lahan disepanjang area daerah aliran sungai (DAS) seperti Cidanau, Ciujung dan Cidurian. Tujuannya tak lain adalah untuk mengendalikan erosi dan melalui pengelolaan lahan yang lebih baik dari segi teknik konservasi air dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
BACA JUGA: Kinerja Ditjen Hortikultura Terus Membaik
Diketahui saat ini Ditjen PSP tengah menanti kesiapan seluruh jajaran pemerintahan kabupaten, kota dan provinsi membangun daerahnya masing-masing. Keempat wilayah yang akan masuk dalam program bantuan ini tersebar di Merauke, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan.
“Ini program dari Kementan tetapi bantuan dari luar negeri. Bantuan tersebut supporting dari daerah baru nanti ada penggantian. Jadi biasanya pinjaman dari luar negeri langsung diberikan. Tetapi, kali ini Pak Menteri ingin melihat semangat daerah itu dulu untuk membangn daerahnya terutama yang berada di area aliran DAS yang biasanya erosinya tinggi,” ujar
Dia menjelaskan, pihaknya menyediakan embung dan bendungan di sepanjang area DAS. Selain menahan erosi, sistem tersebut juga dapat dijadikan area cadangan air.
Selain itu, program utamanya adalah optimasi lahan rawa. Tercatat 750 hektare hamparan padi siap panen meramaikan acara Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 pada 18-21 Oktober 2018 lalu. Diperkirakan 4 ribu hektare lahan rawa akan selesai dioptimalisasi hingga 20 Desember 2018 mendatang. Oleh karena itu, rencananya Kementan akan mengembangkan 500 ribu hektare lahan rawa yang tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia.
“Jadi kita ingin naikkan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali,” jelas Indah.
Indah menyadari terdapat hambatan yang dialami, di antaranya menetralkan tingkat keasaman lahan rawa yang tinggi dan memilih komoditas tanaman yang cocok ditanami.
Terkait jejangkit, lanjut Indah, saat ini pihaknya terus mengejar penyelesaian program tersebut. Pengawasan ketat dari pusat daerah dilakukan untuk mengawal keberhasilan program itu.
“Pengawasan ketat karena rawa ini kalau ditinggal satu minggu saja rumputnya langsung setinggi manusia dewasa,” tandas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peternak Mandiri Nikmati Jagung Bantuan Kementan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga