Kinerja Ditjen Hortikultura Terus Membaik

Jumat, 30 November 2018 – 16:05 WIB
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi di Bandung, Jumat (30/11). Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian terus memperbaiki kinerja untuk mendukung Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya tren produksi dan ekspor komoditas buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias semakin dari tahun ke tahun.

“Produksi sayuran pada 2017 mencapai 12,48 juta ton naik dari tahun 2016 yang hanya 12,08 juta ton. Lalu, produksi buah-buahan tahun 2017 mencapai 19,6 juta ton, naik dari tahun sebelumnya 18,3 juta ton,” kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi di Bandung, Jumat (30/11).

BACA JUGA: Persoalan Beras, Juga Karena Tata Niaga

Untuk buah-buahan, menurut Suwandi, produksi jeruk tahun 2017 yang mencapai 2,3 juta ton naik signifikan dari tahun 2013 yang hanya 1,65 juta ton.

“Produksi pisang juga naik dari 6,28 juta ton menjadi 7,04 juta ton. Bawang merah melonjak dari 1 juta ton di tahun 2013 menjadi 1,47 juta ton di tahun 2017,” paparnya.

BACA JUGA: Dipimpin Jokowi - JK, Produksi dan Ekspor Hortikultura Naik

Menurut dia, membaiknya kinerja hortikultura tidak lepas dari gebrakan dan kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang fokus pada peningkatan produksi dan ekspor.

“Data BPS merilis inflasi bahan makanan turun drastis dari 11,35 persen di tahun 2013 menjadi hanya 1,26 persen di tahun 2017 atau turun hingga 88,9 persen,” sambung dia.

BACA JUGA: Bantuan Tiba tepat Waktu Tanam, Petani Sidrap Bergembira

Kemudian, dua komoditas pangan yakni bawang merah dan aneka cabai yang dulu penyumbang inflasi karena fluktuasi harga yang tinggi, dalam dua tahun terakhir telah mampu diredam hingga menyumbang deflasi.

Suwandi menuturkan, subsektor hortikultura mampu menyumbang PDB sebesar Rp 196 triliun di tahun 2017 atau naik dari tahun 2013 yang hanya sebesar Rp 137,3 triliun.

Dia menyebut, usaha hortikultura semakin digandrungi masyarakat karena nilai tambah ekonominya yang sangat menjanjikan dibanding subsektor lainnya

“Indikatornya, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Hortikultura yang dirilis BPS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Periode Oktober 2018, NTUP Hortikultura mencapai 111,79 naik signifikan dibanding tahun 2014 yang hanya 106,05,” papar dia.

Dia mengatakan, naiknya NTUP mengindikasikan bahwa usaha tani hortikultura semakin menguntungkan secara ekonomi.

“Lalu, sesuai arahan Bapak Presiden dan Menteri Pertanian, ekspor produk hortikultura tropis agar terus digenjot. Untuk itu, kami sudah pangkas perijinan ekspor sesimpel dan secepat mungkin", tandas Suwandi.(cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Amran: Kepala Desa Penentu Sektor Pertanian


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler