Kementan Pastikan Distribusi Pupuk Subsidi Aman

Jumat, 01 Februari 2019 – 07:16 WIB
Presiden Joko Widodo saat berada di sawah. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian memastikan distribusi pupuk subsidi memasuki musim tanam tahun 2019 berjalan aman dan lancar.

Bahkan, pupuk subsidi yang tahun ini ditargetkan sebanyak 9,55 juta ton sudah didistribusikan ke sejumlah daerah.

BACA JUGA: Pak Menko Darmin Tengoklah Panen Jagung di Karo, Jangan Buru-Buru Impor  

Direktur Pupuk dan Pestisida Ditjen PSP Muhrizal Sarwani mengatakan, pendistribusin pupuk bersubsidi sudah dilakukan bertepatan dengan datangnya musim tanam di sejumlah daerah. 

"Sesuai Permentan 47 Tahun 2018 yang mengatur HET dan alokasi pupuk subsidi per provinsi sudah terbit sejak Desember 2018," ujar Muhrizal, Kamis (31/1).

BACA JUGA: Mentan: Gorontalo Terkenal di Eropa Karena Ekspor Tepung Kelapa

Muhrizal menjelaskan, petani yang mulai menanam padi pada Desember 2018 dan awal tahun 2019 tak perlu kawatir terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi.

Sebab, pemerintah sudah menunjuk PT Pupuk Indonesia sebagai distributor pupuk bersubsidi.

BACA JUGA: Kementan Luncurkan 3 Buku Hadapi Penyakit Infeksi Baru dan Zoonosis

"Pupuk Indonesia bertugas melakukan pengadaan pupuk bersubsidi dan mendistribusikannya sesuai dengan rayon masing-masing," jelas Muhrizal.

Target volume pupuk subsidi pada tahun ini sama dengan tahun sebelumnya, yakni 9,55 juta ton. 

Volume tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan secara optimal sehingga realisasinya nanti sesuai kebutuhan petani atau RDKK yang diajukan petani.

PT Pupuk Indonesia akan mendistribusikannya ke daerah yang saat ini sudah mau tanam, bahkan menjadi prioritas utama, supaya distribusi pupuk subsidi di musim tanam tahun ini berjalan lancar.

“Kami akan perhatikan ke daerah-daerah yang mau tanam. Jangan sampai daerah yang mau tanam ini distribusi pupuknya terlambat,” tegas Muhrizal.

Menurut Muhrizal, daerah yang petaninya sudah siap tanam seperti di sebagian besar di Jawa, Sumatera dan sejumlah daerah lain, harus mendapat perhatian khusus.

Bahkan ketersediaan pupuk subsidi bagi petani setempat sudah siap di kios-kios yang ditunjuk.

Selain daerah yang mau tanam, lanjut Muhrizal, pemerintah juga memperhatikan dan memprioritaskan ketersediaan pupuk subsidi di sejumlah daerah yang permintaannya relatif tinggi.

Daerah yang permintaan pupuk subsidi tinggi tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Aceh, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.

“Distribusi pupuk subsidi di sejumlah daerah yang permintaan pupuknya relatif tinggi harus diperhatikan. Hal ini penting dilakukan agar petani di daerah tersebut tak terjadi kelangkaan pupuk ketika memasuki musim tanam,” papar Muhrizal.

Sesuai peraturan pemerintah distribusi pupuk bersubsidi hanya ditujukan kepada petani atau kelompok tani yang telah menyusun RDKK. 

Pupuk bersubsidi ditujukan kepada petani sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan yang mempunyai lahan maksimal 2 hektare musim tanam.

Karena itu, menurut Muhrizal, dengan kesiapan distribusi pupuk subsidi yang dilakukan pemerintah bersama PT Pupuk Indonesia, petani di sentra padi pada musim tanam tahun ini akan menerima pasokan pupuk subsidi sesuai RDKK. 

“Sejak 1 Januari 2019 petani sudah dapat menebus pupuk subsidi sesuai RDKK yang diajukan,” kata Muhrizal. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Program Rastra Bantu Turunkan Angka Kemiskinan di Kota dan Desa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler