Kementan Pastikan Produktivitas Pertanian di Garut tak Terganggu di Masa Pandemi

Minggu, 26 September 2021 – 17:03 WIB
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengunjungi BPP Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Sabtu (26/9). Foto: Kementan

jpnn.com, GARUT - Kabupaten Garut terus menggenjot produktivitas pertanian demi menjaga ketahanan pangan, terutama di daerah tersebut.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan menjaga ketahanan pangan adalah keharusan.

BACA JUGA: Kementan Dorong Kostratani Lakukan Lompatan Besar Majukan Pertanian

"Dalam pandemi, pertanian dituntut untuk terus berproduksi. Dituntut bisa memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, pertanian tidak boleh berhenti," katanya.

Untuk memastikan ketahanan pangan tetap terjaga, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengunjungi BPP Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut.

BACA JUGA: 6 Hari Hilang di Gunung Guntur Garut, Gibran Ditemukan Selamat

Dia ingin memastikan Kostratani berjalan dengan baik karena keberadaannya turut membantu petani untuk meningkatkan produktivitas tersebut.

"Peningkatan produktivitas tersebut dilakukan melalui peningkatan kualitas, kapasitas, dan pengetahuan SDM pertanian, baik penyuluh maupun petani," katanya, Sabtu (26/9).

BACA JUGA: Buron 12 Tahun, Terpidana Korupsi Ditangkap Kejari Garut

Dedi Nursyamsi menyampaikan penyuluh dan petani adalah orang yang sangat mulia karena menjadi pendamping dan menyediakan pangan bagi penduduk Indonesia.

"Selain itu, petani milenial juga dibangun di Kostratani. Petani milenial wajib melek teknologi saling berkolaborasi dengan penyuluh dan insan tani lain, saling menguntungkan," ujarnya.

Dedi menyebutkan jika tujuan pembangunan pertanian adalah menyediakan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia.

"Yang kedua meningkatkan kesejahteraan petani yang ketiga, menggenjot ekspor. Bagaimana pun ketahanan pangan adalah harga mati," katanya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Garut Beni Yoga Guna Santika mengatakan saat ini sudah mulai terlihat untuk media belajar petani dan penyuluh.

"Banyak contohnya misalkan pemanfaatan penanaman komoditas sayur mayur dan buah dengan polybag, dan di pekarangan," katanya.

Menurutnya, produk tani bisa di modifikasi dan dibuat menjadi bermacam macam produk. value-nya tinggi dan profit petani pasti meningkat.

"Sedangkan pemasaran hasil produk kembangkan dari pertanian sudah dipasarkan online ke seluruh Indonesia, makanya penting petani punya bekal berwirausaha yang baik," terang Beni Yoga. (mrk/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler