Kementan Pererat Hubungan dengan Pemerintah Brazil

Senin, 12 Februari 2018 – 13:34 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menerima Wakil Menteri Pertanian Brazil Eumar Roberto Novacki di ruang kerjanya pada Senin (12/2). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menerima Wakil Menteri Pertanian Brazil Eumar Roberto Novacki di ruang kerjanya di Kementerian Pertanian pada Senin (12/2).

Pertemuan singkat itu untuk membahas hubungan bilateral terkait sejumlah komoditas pertanian yang akan dikerjasamakan, terutama sapi dan sawit.

BACA JUGA: Lakukan Revolusi, Kementan Tak Ada Lagi Lelang Proyek

Menteri Amran menyambut baik kunjungan dan upaya peningkatan hubungan bilateral ini.

“Untuk memperkuat bilateral dengan Brazil ini, kami menjajaki kerjasama di bidang ternak, sapi. Tadi disampaikan bahwa harga sapi bisa lebih murah. Ini sangat bagus,” ungkap Amran.

BACA JUGA: Manfaatkan Lahan Rawa Kalsel, Negara Bisa Untung Triliunan

Selain itu, Menteri Amran juga menitipkan pesan kepada utusan Kementerian Pertanian Brasil untuk membantu Indonesia melakukan counter act terhadap negara-negara di Eropa terkait kampanye hitam terhadap komoditas sawit Indonesia.

Dalam klarifikasinya, Menteri Amran menegaskan bahwa perkebunan sawit di Indonesia menggunakan pendekatan community walfare. Saat ini, Indonesia punya kurang lebih 30.000 komunitas kesejahteraan di sektor sawit yang butuh penghidupan.

BACA JUGA: Kementan Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas Hingga Rp 800 M

“Jika black campaign terus dilakukan, harga sawit bisa turun. Dampaknya, mereka akan kembali masuk kehutan, dan melakukan penebangan hutan. Lingkungan kita bisa rusak lagi,” pesan Amran.

Sebagai upaya memperkuat sinergi pertanian kedua negara ini, Menteri Amran langsung mempertemukan Direktorat Dirjen Terkait dengan utusan Kementerian Brazil. “Kami buat working group untuk membahas tindak lanjut pertemuan tersebut,” tambah Amran.

Amran juga menyampaikan sejumlah capaian Indonesia di sektor pertanian, yakni swasembada sejumlah komoditas di antaranya Jagung bahkan sudah mulai ekspor, kemudian bawang, serta beras yang sudah memasuki tahun ke tiga.

“Kemudian yang paling penting adalah ayam. Kita sudah ekspor ke enam negara termasuk dalam bentuk olahan,” ujar menteri Amran. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Amran: Petani Bisa Sampaikan Keluhan kepada HKTI


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler