Kementan Perkuat Digitalisasi Kostratani Sebagai Ujung Tombak Kesuksesan Sektor Pertanian

Jumat, 16 Oktober 2020 – 21:07 WIB
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) kembali menyapa petani dan penyuluh pertanian pada program “Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian” pada Jumat (16/10/2021).

Pada acara yang mengambil tema ‘Pupuk Subsidi dan Percepatan Tanam Oktober-Maret 2020/2021’ itu Mentan SYL memberikan beberapa arahan, salah satunya adalah digitalisasi Kostratani untuk mencapai kesuksesan di sektor pertanian.

BACA JUGA: Mentan: Inilah Saatnya Jajaran Kementan Jadi Pahlawan Pangan Bagi Rakyat

Menurut Mentan SYL, kehidupan baru dunia saat ini mengajarkan kepada kita bahwa cara-cara lama yang membuat kita mencapai kesuksesan hampir dapat dipastikan tak lagi relevan dengan kondisi kekinian.

“New normal menunjukkan ciri atau memperlihatkan kecenderungan yang berubah pada semua sektor. Dengan perubahan itu, cara-cara yang dulu, 10 tahun lalu, 15 tahun lalu kita gunakan tidak bisa menggaransi kesuksesan hari ini dan ke depan,” kata Mentan SYL.

BACA JUGA: Alhamdulillah, RJIT PSP Kementan Bikin Produksi Pertanian di Sigi Meningkat

Sebagai contoh, kata Mentan SYL, adalah pola digitalisasi yang marak pada kehidupan kita belakangan ini.

“Kita hidup dengan frekuensi. Kalau ada yang mau sukses, salah satunya ditentukan dengan frekuensi dan digital yang menjadi bagian dari kehidupan baru,” ujarnya.

BACA JUGA: Andi Akmal DPR Pantau Realisasi Pelaksanaan Kegiatan UPPO di Bulukumba

Menurutnya, banyak dari perusahaan besar yang hebat-hebat pada masa lampau kini harus ambruk. Sebabnya, mereka tak bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman, di mana salah satunya mensyaratkan digitalisasi.

“Mengapa itu terjadi? Mereka kalah cepat dengan akselerasi kehidupan. Oleh karena itu, Konstratani harus pakai digital ini. Cara yang dulu seperti kumpul di satu tempat dengan ratusan atau ribuan orang sudah kalah dengan hadirnya berbagai macam aplikasi semacam Zoom yang kita gunakan saat ini,” kata Mentan SYL pada pengarahan melalui aplikasi Zoom tersebut.

Mentan SYL melanjutkan, Kostratani merupakan ujung tombak bagi pemerintah untuk menyukseskan arah pertanian Indonesia. salah satu keunggulan Kostratani menurut Mentan SYL adalah kecepatan komunikasi antara pusat dan daerah.

“Petani berkumpul juga di Konstratani. Agri-culture world room. Saat ini digitalisasi menjadi bagian penting dari kesuksesan pertanian. Mari kita menguji kesuksesan pertanian melalui digitalisasi,” ujarnya.

Saat ini, Mentan SYL menyebut pertanian merupakan penyumbang terbanyak dan pilar utama bagi perekonomian Indonesia.

“Pertanian yang membuat perekonomian Indonesia berkembang cukup baik. Di ASEAN bahkan Asia, hanya Indonesia yang tidak terlalu tajam penurunan ekonominya, hanya minus lima. Itu terjadi karena perekonomian Indonesia ditopang oleh sektor pertanian yang terus tumbuh 16 persen lebih.

“Pertanian yang menopang dan menjadi penyangga utama ekonomi Indonesia. kalau pertanian di sebuah desa baik, maka kehidupan di desa itu bisa dipastikan baik. Kalau mau perbaiki kabupaten, perbaiki sektor pertanian. Kalau mau Indonesia bertahan, perbaikilah pertanian,” kata Mentan SYL.

Untuk itu, ia berpesan agar Kostratani diakselerasi sedemikian rupa agar menjadi ujung tombak bagi pertanian yang maju, mandiri dan modern berbasis digitalisasi.

Menjawab hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi memaparkan jika arah pertanian Indonesia, utamanya Konstratani sebagai penggerak petani dan PPL sudah memasuki digitalisasi.

Sistem di Konstratani, Dedi menuturkan, hampir seratus persen sudah terkoneksi secara digital.

"Saat ini 99 persen Konstratani sudah terkoneksi secara digital dan bisa berkomunikasi dengan sesama Konstratani dan lembaga lainnya," papar Dedi.

Salah sistem di Kostratani hal lainnya adalah Sistem Informasi Penyuluh Pertanian (Simluhtan) yang dioperasionalkan oleh Kostratani.

"Yang mengoperasionalkan Simluhtan itu adalah Kostratani, para penyuluh yang ada di Kostratani," ujarnya.

Pada kesempatan itu Dedi meminta agar database petani Indonesia dapat terus dimutakhirkan.

"Database kita itu by name, by address berdasarkan NIK. Dengan begitu, tidak ada duplikasi. Kalau ada duplikasi pasti ketahuan. Dan database Simluhtan ini digunakan untuk penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Saat ini data RDKK pupuk itu berdasarkan data dari Simluhtan. Yang mengerjakannya adalah Kostratani mulai dari tingkat terkecil dari para petani dan penyuluh," papar Dedi.

Dedi menilai Simluhtan dan Kostratani adalah dua lembaga yang tak dapat dipisahkan satu sama lain.

"Simluhtan adalah aplikasi, tools yang digunakan untuk berbagai kegiatan Kementerian Pertanian. Misalnya adalah alokasi pupuk bersubsidi, benih, obat-obatan dan lainnya. Dan karena itu pula Kementerian Pertanian mendapat penghargaan dari KPK karena programnya berbasis NIK," tutur Dedi.(ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler