Kementan Perkuat Ekosistem Kluster Pertanian untuk Kelayakan Pengajuan Permodalan

Kamis, 07 Desember 2023 – 10:19 WIB
SMK-PP Negeri Banjarbaru mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur tema: “Penguatan Ekosistem Kluster Pertanian untuk Kelayakan Pengajuan Permodalan”, Rabu. Foto: Kementan

jpnn.com, BANJAR - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian, Kementan terus meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha di bidang pertanian.

BACA JUGA: Petani dan Penyuluh Siap Tingkatkan Produksi di Musim Rendeng 2024

"Permodalan menjadi faktor penting dalam kegiatan usaha para petani milenial. Penting sebagai upaya mereka dalam mengembangkan skala usaha mereka,untuk itu akses permodalan, khususnya KUR harus terus diupayakan,” kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.

Kementan memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi petani milenial, kali ini dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknisnya SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) YESS Programme Kalimantan Selatan.

BACA JUGA: Petani Muda Kalimantan Selatan Berbagi Kisah Sukses Ternak Itik

SMK-PP Negeri Banjarbaru kali ini mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur tema: “Penguatan Ekosistem Kluster Pertanian untuk Kelayakan Pengajuan Permodalan”. MAF digelar secara daring dari P4S Patra Mandiri, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (6/12).

Hadir membuka webinar, Project Manajer PPIU Kalsel Angga Tri Aditia Permana yang menyampaikan harapannya agar kegiatan MAF ini semoga bermanfaat dan menjadi motivasi bagi petani milenial dalam menjalankan usahanya.

BACA JUGA: Stafsus Presiden Jokowi: Jangan Lupa Pilih Pak Ganjar, Ya

“Semoga forum ini ke depan dapat dilanjutkan oleh BDSP, dalam hal ini P4S secara mandiri dengan pola-pola yang ada. Intinya mempertemukan offtaker, pengusaha yang kemudian dapat bermitra dengan petani milenial di sekitar mereka,” kata Angga.

"Kedua, ada pihak pemberi modal atau yang dapat memberi akses permodalan bertemu di forum ini. Selain diskusi juga ada bisnis matching antara petani yang perlu mitra dengan offtaker yang perlu mitra yang kontinyu perlu mitra petani,” katanya.

Angga mengatakan kegiatan ini juga digunakan sebagai peningkatan literasi keuangan, tidak hanya berbicara tentang pencatatan keuangan.

"Tetapi, bagaimana kita mengakses keuangan itu sendiri, melihat, memilih akses pemodalan mana yang bisa dimanfaatkan oleh petani," katanya.

Kepala Bidang Bappedalitbang Kabupaten Banjar Dedi Nurmadi memaparkan terkait Program YESS yang ada di Kabupaten Banjar.

Dia mengatakan sebagai tim koordinasi DCT, telah merumuskan dan membantu terkait kebijakan, khususnya hari ini penguatan ekosistem kluster pertanian, untuk kelayakan permodalan.

"Pasalnya, sektor pertanian merupakan penyumbang dana di Kabupaten Banjar, mengalahkan tambang," katanya.

Kasubbag Perekonomian TPKAD Kabupaten Banjar Normadiah mengatakan petani muda dari Banjar dapat mengajukan modal melalui Program Kurma Manis.

"Akses permodalan untuk pengembangan usaha ini memiliki bunga nol persen. Namun, tentunya harus memiliki usaha minimal sudah berjalan enam bulan," katanya.

BPP Simpang Empat Kabupaten Banjar Rifani Hernadi berharap sektor pertanian terus maju, melalui peran kelembagaan petani untuk memudahkan pembinaan dan penumbuhan petani oleh Balai Penyuluhan Pertanian di wilayah masing-masing. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalah Duel, Seorang Remaja Tewas Dibantai 10 Orang


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler