Kementan Perkuat Kemudahan Investasi di Sektor Pertanian

Jumat, 29 September 2023 – 15:03 WIB
Kementan melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) membuka masuknya investasi yang lebih besar. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) membuka masuknya investasi yang lebih besar.

Salah satunya melalui kegiatan Agriculture Investmen Forum dan Exibition (AIFE) yang akan digelar di Mojokerto, Jawa Timur.

BACA JUGA: Kementan Ajak Penyuluh Pertanian Maksimalkan Teknologi

Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono mengatakan bahwa peluang investasi pertanian sangatlah besar karena Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam melimpah.

Dia mengatakan kemudahan perizinan terus dilakukan melalui penyederhanaan regulasi seperti UUCK serta perbaikan sistem dan peningkatan sarana prasarana SDM untuk memastikan bahwa seluruh layanan perizinan cepat, mudah dan tepat.

BACA JUGA: Penyuluh Pertanian Garda Terdepan Ketahanan Pangan Bangsa

Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi pertanian pada 2014-2022 tumbuh sekitar 28 persen dari yang tadinya Rp 13 triliun menjadi Rp 43.5 triliun.

Meski demikian, terjadi penurunan pada 2020-2022 akibat pandemi covid-19, Namun pada tahun 2022 nilainya kembali meningkat menjadi Rp 38,8 triliun atau tumbuh sebesar 32 persen.

BACA JUGA: Kronologi Kecelakaan Mengerikan di Exit Tol Bawen yang Menewaskan 4 Orang

"Karena itu, harus ada upaya konkret dalam meningkatkan investasi pertanian ke depan. Untuk itu, kita harus menyusun konsep dan menyiapkan strategi merangkul investor. Investor yang akan menanamkan modalnya di bidang pertanian pasti akan melihat sejauh mana regulasi untuk berinvestasi," ujar Kasdi, Jumat (29/9).

Sementara itu, kata Kasdi, pertumbuhan investasi PMA tahun 2015-2022 rerata mencapai 3,59 persen atau bila diproyeksikan target PMA mencapai 1,86 miliar dollar AS.

Angka ini kembali meningkat pada tahun 2024, dimana investasinya dapat mencapai 1,93 miliar dollar AS.

"Jika kita melihat PDB pertanian, angkanya terus tumbuh secara konsisten, padahal industri lainnya menunjukkan kontraksi yang cukup dalam. Tapi pertanian tumbuh sebesar 16.24 persen di triwulan 2 tahun 2022," katanya.

Di sisi lain, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni hampir 60 persen yang ditopang Melalui program Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat (Gratieks).

Begitu juga dari sisi kesejahteraan petani, pada 2024 trend positif NTP mencapai 111.10 dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) sebesar 110.40 pada Juni 2023.

"Selama ini angka NTP dan NTUP tersebut belum pernah mencapai nilai setinggi. Dari data tersebut, sektor pertanian terbukti tangguh selama pandemi. Sektor pertanian terus tumbuh positif secara konsisten, dibandingkan sektor lainnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat PPVTPP Leli Nuryati mengatakan bahwa pelayanan investasi pertanian akan dilakukan melalui business matching bersama para mitra dari seluruh Indonesia.

"Kami mengharapkan ada kerjasama dan kontrak antar investor dan mitranya. Jika belum ada, paling tidak sudah ada kesepakatan," katanya.

Leli menambahkan beradasarkan data investasi dari BKPM, berdasarkan KBLI ternyata ranah investasi pertanian berada pada budi daya dan hulu.

Sedangkan pengolahan dan industri masuk dalam Kementerian Perindustrian, sementara ekspor dan impor di Kementerian Perdagangan.

"Ini juga menjadi penting diketahui para investor, karena banyak pelaku usaha yang belum mengetahui ranah investasi pertanian," katanya. (rhs/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tepis Anggapan Netizen, Najwa Shihab Tidak Tersinggung Ucapan Ganjar


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler