jpnn.com, BANDUNG - Reformasi birokrasi Kementan Pertanian (Kementan) di bawah komando Andi Amran Sulaiman selama empat tahun terakhir menorehkan berbagai prestasi dalam tata kelola pertanian.
Kementan berhasil memperoleh penghargaan National Procurement Award 2018 kategori instansi terbaik dalam pembinaan jabatan fungsional pengelola pengadaan barang dan jasa.
BACA JUGA: Akademisi IPB Nilai Pengamat Pro Impor Dukung Mafia Beras
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP) Agus Prabowo kepada Kepala Biro Umum dan Pengadaan yang diwakili Kepala Bagian Pengadaan Toto Sumanto di Sabuga Center Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, Selasa (30/10).
Toto menjelaskan, pemberian penghargaan ini menandakan bahwa pengadaan barang/jasa yang dilakukan Kementan telah sesuai dengan etika dan prinsip dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
BACA JUGA: Akselarasi Ekspor, Mentan Percepat Pengurusan Izin
“Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kementerian Pertanian terus melakukan pengadaan barang dan jasa melalui e-katalog. Dengan demikian, waktu pengadaan pendek dan persaingan sehat pelaku usaha menunguntungkan pemerintah dalam mendapatkan harga terbaik. Selain itu, juga meningkatkan transparansi. E-katalog menghilangkan administrasi dan proses pengadaan barang/jasa yang cenderung rumit,” kata Toto.
Dia menuturkan berbagai prestasi lainnya yakni pertama, predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK-RI atas kinerja laporan keuangan selama dua tahun berturut turut 2016-2017. WTP merupakan opini tertinggi tidak pernah dicapai pada periode sebelumnya.
BACA JUGA: Mentan: Upsus SIWAB Berhasil Tingkatkan Populasi Sapi
Kedua, lanjutnya, penghargaan kementerian dengan sistem pengendalian gratifikasi, terbaik dalam antigratifikasi dari KPK pada 2017.
Ketiga, Kementan memperoleh penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara atas pengelolaan kepegawaian terbaik tingkat kementerian besar. Keempat revolusi mentan dengan melakukan demosi, mutasi, rotasi dan bahkan pemecatan total sebanyak 1.409 pejabat dan pegawainya.
Sanksi pemecatan bagi pelaku pungli. Pelaksanaan lelang jabatan secara profesional dan transparan melibatkan berbagai pakar independen.
“Kelima, bersih-bersih tidak hanya kalangan intern Kementan, tetapi berkoordinasi dengan KPK, BPKP RI, Kejagung dan juga Satgas Pangan. Hingga kini telah diproses 409 tersangka oleh Satgas Polri. Bahkan Kementan sudah 1.300 didemosi, mutasi, copot bahkan dipecat,” sebut Toto.
Toto menambahkan dalam pemanfaatan informasi teknologi (IT) menuju industri teknologi 4.0, Kementan juga memperoleh TOP IT Implementation on Ministry 2017 dan TOP Leader in IT Leadership 2017.
Selain aspek tata kelola pemerintahan, berbagai prestasi Kementan juga dapat dilihat dari kinerja ekspor.
Kebijakan mendorong ekspor dengan merevisi regulasi dari pelayanan online ijin ekspor benih hortikultura dari semula 13 hari menjadi 3 jam.
Kinerja ekspor pertanian 2017 sebesar Rp 441 triliun atau naik 24 persen dibandingkan 2016 sebesar Rp 385 triliun.
Pertanian menurunkan inflasi bahan makanan menjadi pada 2017 sebesar 1,26 persen atau turun 88,9 persen dibandingkan 2013 sebesar 11,35 persen.
“Dampak kebijakan regulasi dengan mencabut 291 Permentan, mampu didongkrak tahun 2017 menjadi Rp 45,9 triliun naik 14 persen per tahun dibandingkan 2013 sebesar Rp 29,3 triliun,” ungkapnya
“Tak hanya itu, investasi yang tepat serta alokasi APBN yang fokus telah berdampak pertumbuhan PDB pertanian 2017 sebesar Rp 1.344 triliun naik Rp 350 triliun dibandingkan 2013 sebesar Rp 995 triliun. Kemiskinan di perdesaan pada Maret 2018 sebesar 15,81 juta jiwa atau menurun 10,88 persen dibandingkan Maret 2013 sebesar 17,74 juta jiwa,” pungkas Toto. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Amran Dampingi Jokowi Lepas Kirab Santri di Sidoarjo
Redaktur : Tim Redaksi