Kementan Rencana Jajaki Kerja Sama dengan Belanda untuk Pengembangan Bawang Bombai

Jumat, 26 November 2021 – 11:31 WIB
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto bersama rombongan delegasi Indonesia ODICOFF saat melakukan kunjungan ke pelaku usaha bawang bombai di Belanda. Foto: Kementan

jpnn.com, BELANDA - Kementerian Pertanian melakukan kunjungan ke berbagai negara dalam rangka mendorong ekspor produk pertanian.

Kunjungan yang bertajuk One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture (ODICOFF) itu diharapkan mampu mendorong ekspor dan pengenalan produk pertanian secara global.

BACA JUGA: Benarkah Menaruh Bawang Bombai di Ruangan Bisa Mengatasi Flu?

Kegiatan tersebut sejalan dengan program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang digaungkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto yang menjadi ketua rombongan delegasi Indonesia ODICOFF untuk Belanda dan Serbia turut melakukan kunjungan ke pelaku usaha bawang bombai di Belanda.

BACA JUGA: Harga Bawang Putih dan Bawang Bombai Belum Turun, Jokowi Sentil Menteri Perdagangan

Dirjen Prihasto menjelaskan kunjungan ke pelaku usaha bawang bombai tersebut dilakukan untuk melihat langsung proses produksi sekaligus verifikasi.

"Apakah bawang bombai yang diproduksi di negara kincir angin ini sudah sesuai dengan standar yang kita persyaratan,” ujar Anton, sapaan akrabnya.

BACA JUGA: Imbas Corona, Harga Bawang Bombai Rp 20 Ribu per Buah, Bawang Merah Rp55 Ribu

Anton mengatakan kebutuhan bawang bombai dalam negeri cenderung meningkat setiap tahunnya.

Penggunaan bawang bombai semakin meluas tak hanya untuk industri, hotel, restoran dan katering, namun juga banyak dikonsumsi rumah tangga.

Dia menyebutkan nilai impor bawang ini mencapai lebih dari Rp 1 triliun per tahun atau setara volume lebih dari 120 ribu ton per tahun.

Impor terbanyak dari Belanda, New Zealand, India, China dan Amerika Serikat.

"Jika bawang bombai bisa dikembangkan di dalam negeri setidaknya bisa menghemat devisa dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat,” tegasnya.

Dirjen Prihasto mengatakan panen di Kulonprogo dan Majalengka akhir 2020 lalu membuktikan bahwa Indonesia mampu melakukan budidaya bawang bombai.

“Kami berharap dengan dilakukan kunjungan lapangan di Wiskerke Onions ini, dapat menjalin kerja sama kemitraan dan menjadi kabar baik bagi petani bawang bombai di dalam negeri. Untuk saat ini kita fokus terhadap benih bawang bombai,” imbuhnya.

Seperti yang diketahui, benih bawang bombai yang berhasil di tanam di Indonesia berasal dari Belanda.

"Selanjutnya kami akan menjajaki dengan pelaku usaha perbenihan bawang bombai yang ada di Belanda, untuk dapat mendukung pengembangan bawang bombai di Indonesia," pungkas Anton. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler