Kementan Serahkan 27 Unit Alsintan untuk UPJA di Subang

Jumat, 29 Januari 2021 – 17:46 WIB
Ilustrasi pertanian. Foto: dari Kementan

jpnn.com, SUBANG -  

Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan 27 unit alat mesin pertanian (alsintan) untuk Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar).

BACA JUGA: Dirjen PSP Kementan Pastikan Distribusi Air Merata saat Kemarau

Alsintan tersebut berupa 1 unit excavator, 1 unit combine harvester dan 25 unit hand traktor.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengungkapkan saat ini sektor pertanian menjadi harapan, dan tulang punggung di tengah upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.

BACA JUGA: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo: Ekspor Pangan Naik, Impor Turun

“Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 279 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian,” ujar Mentan SYL, Jumat (29/1).

Mantan gubernur Sulawesi Selatan itu menegaskan tidak ada alasan untuk tak melakukan tanam.

Menurutnya, pertanian itu sifatnya sustainable, kalau tidak ada yang beli maka bisa disimpan terlebih dahulu.

"Karena bisa dijual nanti atau untuk konsumsi sendiri. Yang penting simpan yang benar. Jadi tidak alasan tidak tanam," katanya.

Selain itu, ujar Mentan SYL, manfaatkanlah alsintan yang ada untuk meningkatkan produktivitas.

"Punya alsintan, manfaatkan. Irigasi di Subang juga sudah bagus, tetapi harus diperlebar lagi agar produktivitas meningkat,” ungkapnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan apabila alsintan bisa dikelola dengan baik, akan memberi penghasilan tambahan bagi kelompok tani atau gabungan kelompok tani.

"Poktan atau Gapoktan bisa membentuk UPJA, koperasi, dan kelompok usaha bersama (KUB) untuk mengembangkan alsintan bantuan pemerintah," kata Sarwo Edhy.

Menurut Sarwo Edhy, bantuan alsintan ke petani harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Sebab, petani yang menggunakan alsintan, usaha taninya lebih efektif dan efisien.

"Kalau dulu petani membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu 5 hari - 6 hari per hektare. Dengan memanfaatkan traktor, petani hanya butuh waktu 3 jam per hektare sehingga penggunaan alsintan 40 persen lebih efisien," tuturnya.

Bupati Subang Ruhimat berharap bantuan tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan pertanian.

Sekaligus untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, dan menggali potensi sumber daya alam lainnya.

”Excavator ini untuk normalisasi saluran, embung, pelebaran saluran irigasi di kawasan Pantura Subang,” terang Bupati Ruhimat.

Bupati Ruhimat mengungkapkan, atas nama pribadi dan pemerintah Kabupaten Subang mengucapkan terima kasih kepada Kementan atas bantuan yang diberikan.

"Tentunya akan sangat membantu dalam meningkatkan hasil pertanian," tambahnya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler