jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan ekspor pangan Indonesia 2020 naik di atas 12,6 persen dibanding 2019. Impor pangan 2020 mengalami penurunan 10 persen.
Menurut Mentan SYL, penurunan tersebut disebabkan karena pemerintah memiliki program jangka panjang yang fokus membangun sumber pangan di tiap-tiap daerah.
BACA JUGA: Ekspor Pertanian Makin Mudah Berkat Strategi Badan Karantina Pertanian
"Saya ingin katakan bahwa tahun ini impor kita turun 10 persen. Sebabnya adalah kita telah membangun lumbung pangan baru baik di dataran rendah Kalimantan Tengah maupun dataran tinggi Sumatera Utara," ujar Mentan SYL dalam dialog online Primetime News Metro TV, Selasa (29/12).
Mentan SYL mengatakan, pihaknya juga sudah mengambil langkah tambahan dengan memperluas area tanam di sejumlah daerah.
BACA JUGA: BPS Catat Ekspor Sektor Pertanian Tumbuh 23,8 Persen YoY
Bahkan, ujar dia, perluasan area Food Estate akan mulai dikerjakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku.
"Selain itu kami juga memiliki program penguatan diversifikasi pangan lokal," katanya.
BACA JUGA: Simak, Inilah Tujuh Pernyataan Syahrul Yasin Limpo dalam Perjuangan di Sektor Pertanian
Secara umum, Mentan SYL mengaku pihaknya telah melakukan langkah antisipasi terkait kemungkinan adanya kekurangan pasokan pangan.
Salah satunya dengan melakukan mapping dan mengendalikan cuaca yang ada.
"Hambatan selama ini adalah cuaca, tetapi kami sudah melakukan percepatan dengan memburu air. Oleh karena itu insyaallah semua bisa kita kendalikan," ujarnya.
Secara umum, mantan gubernur Sulawesi Selatan yang menjabat dua periode itu dapat pastikan bahwa kebutuhan 11 bahan pokok terkendali dengan baik.
"Bahkan, kami mempersiapkan beras untuk dua tahun ke depan," tegasnya.
Sebagai informasi, 11 kebutuhan bahan pokok sejauh ini dalam kondisi aman dan terkendali. Antara lain komoditas beras, bawang, buah, sayur, minyak dan gula. (*/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy