Kementan Targetkan Kawasan Modasi Jadi Surga Holtikultura

Minggu, 08 Juli 2018 – 19:49 WIB
Lahan pertanian bawang putih di Kabupaten Minahasa Selatan. Foto: Kementan.

jpnn.com, MINAHASA SELATAN - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan tiga kawasan di lereng Gunung Soputan, Sulawesi Utara yaitu Kecamatan Modayak, Modoinding dan Passi (Modasi) menjadi surga holtikultura.  Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara Novly Wowiling, kawasan Modasi dengan luas lahan 12 ribu hektare sangat prospektif untuk pengembangan hortikultura.

"Sulawesi Utara siap mengamankan pengembangan kawasan hortikultura khususnya dalam menyukseskan program swasembada bawang putih 2021, seperti yang diamanahkan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman," kata Novly, Minggu (8/7).

BACA JUGA: Kenali Rempah-rempah Penurun Berat Badan

Minahasa Selatan yang dimekarkan pada 2003 itu masih mewarisi potensi pertanian dari daerah induknya, Kabupaten Minahasa. Menurut Kepala Dinas Pertanian Minahasa Selatan Frans Tilaar, Kecamatan Modoinding merupakan penghasil utama kebutuhan sayuran di Kabupaten Minahasa Selatan. 

"Kawasan potensial di sini bisa mencapai 6 ribu hektare.  Hampir 70 persen kebutuhan sayuran di Sulawesi Utara disuplai dari Modoinding," kata dia.

BACA JUGA: Jokowi Terkesan dengan Kemajuan Industri Peternakan Nasional

Frans menambahkan, komoditas yang banyak ditanam adalah kentang, tomat, wortel, jagung, bawang daun, buncis, kubis, cabai dan bawang merah. Dia menilai kawasan Modoinding layak sebagai wilayah pengembangan holtikultura. 

Selain potensi sayuran, Kabupaten Minahasa Selatan yang berada di tepi Laut Sulawesi juga memiliki peluang untuk pengembangan bawang putih, khususnya di Kecamatan Modoinding. Lokasinya yang berada di ketinggian 1.100 sampai 1.400 meter di atas permukaan laut sangat cocok untuk lahan pertanian bawang putih.

BACA JUGA: Segera Ungkap Kasus Pengadaan Benih Bawang Putih di NTB

"Kami sangat mendukung program swasembada bawang putih tahun 2021 yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Apalagi didukung kondisi geografis Minahasa Selatan yang sangat prospektif untuk pengembangan bawang putih. Harapannya, Kawasan Modasi di Indonesia bagian tengah ini mampu menjadi penyangga bawang putih nasional," tegasnya.

Penyuluh pertanian di Kecamatan Mondoinding, Renly Liow menjelaskan, petani hortikultura di wilayahnya sangat konsisten menjaga pola tanam sayuran meliputi kubis,  bawang daun, kacang merah dan jagung manis. Kebutuhan akan air pun tercukupi karena ada Danau Moat. 

Sementara Ketua Kelompok Tani Esa Genang Desa Sinisir, Kecamatan Mondoinding Hesry Walean mengatakan, pihaknya memiliki lahan 30 hektare untuk dikembangkan bersama dengan program importir wajib tanam.

Di sisi lain, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Prihasto Setyanto menyatakan, selama tiga tahun terakhir ini Kementerian Pertanian membantu pengembangan kawasan sayuran dengan mengalokasikan dana APBN untuk pertanian bawang putih seluas 35 hektare, cabai rawit (185 hektare) dan bawang merah (80 hektare). 

Selain untuk Minahasa Selatan, APBN juga dialokasikan bagi kawasan Modasi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Yakni untuk lahan pertanian cabai rawit seluas 130 hektare.

“Swasembada bawang putih dapat terwujud jika ada kolaborasi antara pemerintah, petani, dan perusahaan yang mempunyai kewajiban tanam bawang putih. Kementerian Pertanian dalam hal ini mendukung  bantuan sarana produksi dan pembinaan kepada kelompok tani”, ungkapnya.

Dalam rangka memenuhi kewajiban tanam bawang putih, salah satu importir diarahkan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan untuk melakukan penanaman tanaman penyedap rasa itu di lahan seluas 400 hektare dengan nilai investasi sebesar Rp 24 miliar. "Pengembangan komoditas bawang putih ini merupakan tindak lanjut kerja sama dari investor dan Bupati Tetty Paruntu beberapa waktu lalu yang disaksikan oleh Kementerian Pertanian," ungkap Prihasto. (tan/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Tantangan Serius Indonesia Jika Jadi Pengekspor Ternak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler