Segera Ungkap Kasus Pengadaan Benih Bawang Putih di NTB

Kamis, 05 Juli 2018 – 02:17 WIB
Bawang Putih. ILUSTRASI. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, LOMBOK - Anggota Komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) Sakduddin mendesak aparat penegak hukum mengungkap kasus proyek pengadaan benih bawang putih lokal tahun anggaran 2017 yang terjadi di wilayah Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebab, dia menduga ada penyalahgunaan anggaran pemerintah yang digunakan untuk pengadaan benih bawang itu.

“Kalau memang itu merugikan masyarakat, pengusutannya harus dilanjutkan," kata Sakduddin saat dikonfirmasi, Rabu (4/7).

BACA JUGA: Magelang Siap Swasembada dan Penyangga Benih Bawang Putih

Sakduddin memastikan pihaknya akan mendukung Polda NTB mengungkap kasus tersebut. Selain itu, kata dia, DPRD sendiri akan melakukan pengecekan ulang terhadap proses pendistribusian benih bawang putih tersebut.

Termasuk melihat kembali proses pendistribusian dan indikasi terjadinya pemotongan jatah kepada kelompok tani.

BACA JUGA: Meneropong Potensi Bawang Putih di Kaki Gunung Semeru

“Kami akan telusuri dulu, kami rapatkan dulu di komisi, mungkin juga akan kami kroscek ke lapangan untuk melihat apa yang dipersoalkan," ujarnya.

Menurut data Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, ada 350 ton benih bawang putih lokal yang didistribusikan kepada 181 kelompok tani yang tersebar di 18 desa se-Kabupaten Lombok Timur.

BACA JUGA: Geliat Pertumbuhan Bawang Putih di Wilayah Sumedang

Dengan luasan yang berbeda-beda, setiap kelompok tani mendapatkan kuota benih lokal bersama dengan paket pendukung hasil produksinya, mulai dari mulsa, pupuk NPK plus, pupuk hayati ecofert, pupuk majemuk, dan pupuk organik.

Benih bawang putih lokal sebanyak 350 Ton dibeli dari hasil produksi petani di Kecamatan Sembalun pada periode panen pertengahan tahun 2017.

Benih bawang putih lokal dibeli pemerintah melalui salah satu BUMN yang dipercaya sebagai penangkar yakni PT Pertani, di mana pembeliannya menggunakan anggaran APBN-P 2017 senilai Rp 30 miliar.

Namun pada saat pendistribusian bantuannya di akhir tahun 2017, banyak kelompok tani yang mengeluh tidak mendapatkan jatah sesuai data. Bahkan ada sebagian dari kelompok tani yang tidak sama sekali mendapatkan jatah.(tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Lirik Potensi Lahan di Ciwidey Bandung


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler