jpnn.com, SIAK - Kementerian Pertanian besama TNI melaksanakan tanam padi dan jagung di areal seluas lima ribu hektare di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Rabu (5/4).
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono mengatakan, kegiatan itu sangat strategis dalam rangka mendukung program pemerintah sesuai Nawa Cita Mandiri terhadap ketahanan pangan nasional.
BACA JUGA: Indonesia Sukses Tingkatkan Ekspor Obat Hewan
"Sesuai dengan visi presiden menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia di tahun 2045. TNI selalu hadir bersama masyarakat," kata Mulyono dalam sambutannya pada acara yang dihadiri Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Mulyono berharap, wilayah lain bisa mencontoh kesungguhan Kabupaten Siak dalam hal kemandirian mewujudkan ketahanan pangan.
BACA JUGA: Target Panen Padi 2017 Meningkat Jadi 85 Juta Ton
"Bagaimana Kementerian Pertanian membuat MoU dengan TNI AD untuk mewujudkan swasembada beras dalam waktu tiga tahun, tetapi nyatanya sebelum waktu target yang ditentukan, swasembada beras sudah terwujud," ungkap Mulyono.
Mulyono menambahkan, beberapa waktu lalu Indonesia mampu ekspor ke Srilangka.
BACA JUGA: Panglima TNI dan Dirjen Holtikultura Turun ke Sawah
Hal Ini menjukkan bahwa Indonesia sebenarnya bisa mewujudkan mandiri dan berdaulat pangan.
Sementara itu, Dirjen Hortikultura Spudnik Sudjono mengatakan, fondasi mendasar yang telah ditetapkan Menteri Andi Amran Sulaiman dengan memperkuat sarana produksi melalui alat mesin pertanian seperti, RMU atau penggilingan gabah, rice transplanter, combine harvester, traktor.
"Di era beliau ada total 180 ribu alsintan dialokasikan untuk masyarakat. Dengan begitu, diharapkan terjadi efisiensi kerja pertanian sehingga lebih produktif," ungkap Spudnik.
Selain alsintan, ada juga bantuan benih, saluran irigasi, hingga yang terbaru ada asuransi pertanian yang harapannya memberikan rasa tenang kepada para petani.
"Semuanya tidak lain hanya untuk menyejahterakan petani dan meningkatkan produksi dengan visi besar kedaulatan dan kemandirian pangan," kata Spudnik.
Hasilnya, pada 2016, produksi beras secara nasional sekitar 79,1 juta ton.
Hal itu naik dari angka tahun sebelumnya yang hanya 75 juta ton.
Indeks pertanaman juga sudah berada di angka rata-rata nasional 1,79 atau hampir dua kali tanam dalam setahun.
"Untuk komoditas jagung sendiri sekarang pola tanam tidak hanya monokultur. Telah dibuat program integrasi dengan tanaman perkebunan seperti sawit dan karet. Upaya untuk luas tambah tanam pun terus dilakukan," pungkas Spudnik. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanam Padi dan Jagung Perdana di Siak 5.000 Hektar
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam