Kementan Ungkap Penyebab Naiknya Harga Telur Ayam Ras

Senin, 16 Juli 2018 – 19:22 WIB
Harga telur naik. Ilustrasi Foto: ANGGI PRADITHA/KALTIM POST

jpnn.com, JAKARTA - Belakangan harga telur ayam ras di pasaran melambung tinggi. Bahkan, harga telur di kalangan peternak mencapai Rp 25 ribu per kilogram.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kemtan) I Ketut Diarmita memastikan, stok telur nasional masih mencukupi kebutuhan.

BACA JUGA: Produksi dan Kesejahteraan Petani Terus Meningkat

Pasalnya, produksi telur Januari-Mei 2018 mencapai 733.421 ton, sementara kebutuhan telur Januari - Mei 2018 sebanyak 722.508 ton.

“Masih surplus produksi telur dari Januari sampai Mei sekitar 10.913 ton,” kata dia di Jakarta, Senin (16/7).

BACA JUGA: Harga Telur Melonjak, Pembeli Makin Banyak

Adapun produksi telur Juni 2018 sebanyak 153.450 ton dan kebutuhan telur pada Juni sebanyak 151.166 ton. Sehingga, terdapat surplus telur pada Juni sebanyak 2.284 ton.

"Kesimpulannya, tidak ada kekurangan produksi telur sampai Juni 2018," sambung dia.

BACA JUGA: Refocusing Anggaran Kementan demi Capai Kedaulatan Pangan

Dia kemudian menyebutkan faktor yang menyebabkan harga telur naik. Salah satunya karena ada program Kementerian Sosial tentang Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) dalam bentuk satu kilogram telur per keluarga miskin.

Selain itu Pemprov DKI Jakarta juga memberikan bantuan berupa telur bagi warga DKI dengan menggunakan KJP.

"Karena dua program itu, pasokan telur dari sentra produksi telur seperti dari peternak Blitar ke Jabodetabek yang semula satu rit, saat ini bisa 3-4 rit, ini baru dari satu peternak," ujar I Ketut.

Lalu faktor lainnya karena daging yang membaik saat lebaran. Baiknya harga ini membuat banyak peternak melakukan afkir dini terhadap ayam petelur, yang nantinya daging tersebut akan dijual.

Kemudian, munculnya penyakit koksi juga berpengaruh signifikan pada penurunan produksi. Permintaan ayam dan telur ras juga meningkat karena adanya acara pesta dan liburan panjang.

Menurut Ketut, sebagai langkah lanjutan, pemerintah akan segera melakukan penghitungan ulang prognosa kebutuhan telur dan ayam ras dan mengkaji kembali harga acuan telur dan ayam ras tingkat produsen dan konsumen, dengan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan.(mg1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong Inovasi Teknologi dengan Metode Sungkup Plastik


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler